Bab 24

1.9K 374 135
                                    

"Mew."

"Kau ingin sekali punya pacar?"

"Aku sudah punya."

Mew menghela nafas.

"Ya sudah terserah kau saja."

"Jadi boleh?"

"Boleh."

"Berarti kau mau temani aku untuk bertemu dengan Bow?"

"Jadi nama dia Bow?"

"Iya Bow meylada, ini dia orangnya,"

"Iya Bow meylada, ini dia orangnya,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaimana? Apa dia cantik?"

Mew mengangguk.

"Kau mau antar aku bertemu dengannya?"

"Sepertinya dia lebih dewasa dari mu."

"Benar tapi aku tidak masalah."

"Kalau begitu suruh dia yang datang kesini untuk menemuimu."

"Kenapa?"

"Karena aku tidak bisa menemanimu, aku kerja! Tidak masalah untuk tiket pesawat nanti aku ganti."

"Tapi aku ingin berlibur juga ke korea."

"Aku tidak bisa, jika kau memaksa ajak saja Smith bersamamu."

"Memang boleh?"

"Boleh!"

"Lalu biayanya?"

"Itu dia alasanya kenapa aku tidak izinkan kau untuk pacaran, karena kau juga harus mengeluarkan uang untuk kekasihmu, tidak mungkin kan saat makan dia yang membiayaimu."

"Kan ada kau."

"Aku mau mengeluarkan uang untukmu tapi tidak dengan orang-orang yang bukan tanggung jawabku."

"Lalu aku harus minta pada siapa?"

Kring...kring..

Bertepatan dengan curhatan Kana, ponsel Mew berdering.

"Aku angkat telepon dulu ya."

"Angkat di sini saja tidak perlu pergi keluar."

"Ini dari Klienku, nanti kau menggangguku."

Kana menarik baju Mew saat Mew mau keluar dari kamar.

"Kana aku tidak akan lama."

"Baiklah akan aku tunggu."

1/2 jam Kana menunggu Mew namun Mew belum kembali. Kana pun menyusul Mew keluar dan ternyata Mew sudah tidak ada di rumahnya.

"Tidak akan lama katanya, tapi ternyata dia hilang."

Kana pun keluar dengan masih menggunakan piama, karena sejak pagi dia belum mandi. Kana langsung masuk ke kamar Mew dan menemukan Mew duduk di atas tempat tidur sambil menatap laptopnya.

K W A C I  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang