Bab 2

2.2K 449 242
                                    

Kana duduk manis sambil menyandarkan dagu di kedua tangannya, dia menunggu Mew dengan sabar kupas kwaci satu persatu lalu di letakan di atas piring kecil.

"Kenapa tidak di makan?"

"Tunggu banyak dulu nanti Kana makan."

"Kau harus belajar kupas sendiri."

"Nanti kalau Kana cudah cebecal Miu  Kana mau belajar kupas."

"Kupas kwaci sangat mudah, kau lihat bagaimana cara aku mengupas. Gigit ujungnya lalu pisahkan kulit dengan isinya."

Kana memperhatikan Mew cara mengupas kwaci lalu dia mengambil 1 butir kwaci dan di masukan kedalam mulutnya.

"Yak..bukan seperti itu! Keluarkan!"

"Uhuk..uhuk..uhuk..!" Mata Kana mulai mengeluarkan air karena dia mengunyah kwaci dengan kulit-kulitnya lalu dia telan.

"Keluarkan jangan di telan," Mew mengorek mulut Kana namun kwaci yang berukuran kecil itu sudah tertelan.

Uhuk...uhuk...hoek...

Kana pun akhirnya muntah karena kulit kwaci tersangkut di tengorokanya.

"Minum ini!" Mew memberikan segelas air putih pada Kana. "Kau diam saja jangan ikut kupas biar aku saja yang kupas, nah makan ini."

"Mama...!" Anak kecil itu turun dari kursi lalu memanggil Janny.

"Kana kau mau ke mana?"

"Miu pindah yuk jangan di citu, ada muntah Kana. Kana jijik nanti Kana panggil Mama dulu bial muntahnya di belcihkan Mama."

"Itu muntahmu sendiri."

"Tapi Kana jijik, ayo Miu pindah bawa kwacinya. Mama..!" Lagi-lagi anak kecil itu berteriak.

"Ada apa Kana?"

"Kana muntah Mah."

"Di mana?"

"Di cana, dekat meja."

"Memangnya kau makan apa?"

"Makan kwaci."

"Kwaci terus yang di makan, makan roti."

"Tapi Kana cuka."

"Kau tidak bisa makan itu."

"Nanti Miu yang kupas Kana tinggal makan."

"Pergi ke depan biar Mama bersihkan."

Kana mengangguk dia pergi ke depan bukan ke ruang tamu tapi dia pergi keluar dari pintu rumah.

"Kana ke mana Mah?" Tanya Mew sambil membawa piring kecil berisi kwaci yg sudah dia kupas.

"Ke depan!"

"Tidak ada!"

"Di teras kali."

"Huaaa....Miu....huaaa.....Miu..tolong Kana."

Mew mendengar jeritan Kana langsung lari keluar, saat sampai luar Mew melihat Kana kelojotan tangannya di gigit oleh anak tetangga.

Plak....

"Bangsat kau,, datang-datang main gigit anak orang," Mew yang geram pun akhirnya menampar pipi anak tersebut hingga anak tersebut pun nangis dan melepaskan gigitannya.

"Pulang sana ngadu pada ibumu biar ibumu datang kesini dan akan aku adu dengan Mamaku, sialan kau tuyul berani sekali gigit tangan Kana."

Mew menarik Kana masuk ke dalam rumah dan meninggalkan anak itu nangis di depan rumahnya.

K W A C I  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang