5

5.5K 510 8
                                    

Happy reading

***

Dalam sekejap, waktu sudah berlalu dengan begitu cepat. Suara bel yg berbunyi menjadi penanda bahwa mata pelajaran itu telah berakhir. Para murid yg semula lesu langsung merasa bersemangat dan menghambur keluar kelas. Kebanyakan dari mereka semua akan pergi menuju ke area kantin sekolah, sekedar untuk mengisi perut ato hanya akan mengobrol santai disana hingga jam istirahat itu sendiri selesai.

Kebalikan dari siswa lainnya, Xiao Zhan justru pergi memilih tetap didalam kelas. Kepalanya kini bertumpuh dilengannya dan menempeli permukaan meja. Xiao Zhan saat ini merasa lemah tak berdaya, pagi tadi ia kembali memuntahkan isi perutnya dengan sangat parah, dan setelahnya ia masih tidak berselera untuk memasukkan apapun ke dalam mulutnya, dan itu berakibat pada tubuhnya yg sekarang terasa lemas tak bertenaga.

Xiao Zhan menidurkan kepalanya diatas meja, meski begitu, inderanya masih berfungsi dengan baik, ia juga mengetahui jika kini seseorang sedang berjalan memasuki ruang kelas. Menurutnya, mungkin itu adalah seorang siswa yg ingin mengambil barangnya yg tertinggal, Xiao zhan pun memilih mengabaikannya.

Tapi sepertinya apa yg ia pikirkan itu keliru, seseorang yg ia kira siswa itu kini berhenti disampingnya, terdiam sebentar kemudian terdengar benda yg kini diletakkan atas mejanya, tepat disamping kepalanya.

Xiao Zhan pun membuka mata.

"Laoshi," ujarnya tatkala menyadari seseorang yg sebelumnya ia kira teman sekelas, ternyata adalah guru wali kelasnya.

"Aku kebetulan lewat. Makanlah," pria itu berbicara dengan kalimat singkat, dan Xiao Zhan sangat mengerti maksudnya. Gurunya ini pasti melihat penampilan yg tidak terlihat baik, jadi ketika ia kebetulan lewat dengan sekotak susu dan roti pria itu berinisiatif memberikan itu padanya. Itu adalah yg bisa Xiao Zhan simpulkan saat ini.

"Terima kasih." Xiao Zhan dengan cepat meneimanya, lagipula tidak ada yg aneh jika seorang guru menaruh perhatian pada anak muridnya, bukan?

Pria itu berdehem menanggapinya, kemudian pergi setelahnya. Melihat punggung pria yg kini semakin menjauh dan menghilang dibali pintu, tatapan Xiao Zhan pun kini berganti pada dua benda di mejanya, ia meraihnya dan menaruhnya didalam kolong mejanya, tidak berniat untuk memakannya untuk saat ini. Xiao Zhan masih ingin kembali melanjutkan tidurnya.

.
.
.

Di dalam ruangannya, Wang Yibo kini terlihat duduk bersandar dikursinya dengan memejamkan mata, namun meski begitu, pikiran pria itu kini tidak berada ditempatnya, pikirannya kini terjerat pada sosok anak didiknya, Xiao Zhan.

Beberapa bulan sebelumnya.

Beberapa bulan sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MBA (Ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang