11

4.7K 495 29
                                    

Happy reading

***

Cuaca saat ini sungguh sulit untuk di prediksi. Semalam, langit malam begitu cerah dengan bertaburan bintang, dan kini, langit mendung dan suram. Sepertinya, sebentar lagi akan turun hujan yg cukup deras untuk mengguyur kota.

Wang Yibo, pria itu memiliki pengaturan otomatis, selarut apapun ia tidur, pria itu akan tetap bangun pagi, dan jam biologisnya selalu mengaturnya untuk bangun jam 5.30 pagi.

Awalnya tidak ada yg hal aneh yg ia rasakan, tetapi ketika mengingat ia kemarin sudah menikah ia langsung merasa kehilangan. Xiao Zhan, istrinya tidak ada di sampingnya.


Wang Yibo segera bangkit dari duduknya dan pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka sebelum mencari keberadaannya.

"Zhan?!" Wang Yibo yg baru membuka pintu kamar mandi dibuat terkejut ketika mendapati orang yg akan dicarinya terduduk tak berdaya dilantai dengan bersandar di dinding kamar mandi, wajah pemuda itu terlihat begitu pucat dan lemah.

Wang Yibo dengan cepat menggendongnya lalu membaringkannya diatas kasur.

"Tunggu sebentar aku akan memanggil dokter untukmu-..."

"Tidak perlu. Aku baik-baik saja." Xiao Zhan memotong ucapannya.

"Baik bagaimana? Kau terlihat seperti ini dimana baiknya."

"Sebentar lagi aku akan segera baik. Aku sudah terbiasa. Laoshi, percaya padaku." Ia berusaha meyakinkannya.

Wang Yibo menghela nafas. Baiklah, ini masih terlalu pagi untuk berdebat. Wang Yibo lantas keluar untuk mengambilkannya segelas air hangat untuk ia minum.

"Terima kasih." Ujarnya setelah meneguk air di dalam gelas hingga setengahnya.

"Jadi, kau mengalaminya setiap pagi?" Ia duduk bersandar dengan menyilangkan kakinya, dan menginterogasi Xiao Zhan.

Xiao Zhan menganggukkan kepalanya dengan lemah. Tatapan tajam pria itu membidiknya secara menyeluruh, dan itu membuatnya kikuk.

"Sudah berapa lama?" Nadanya tegas. Tidak tahu mengapa, tapi Xiao Zhan rasa pria itu saat ini sedang dalam emosi yg baik.

"Aku lupa. Mungkin sudah beberapa minggu ini." Xiao Zhan berusaha menjawab sebisanya.

"Apa mungkin ini karena kondisimu yg sekarang?"

"Mungkin," Xiao Zhan menjawab pelan.

"Istirahatlah, sebaiknya saat ini kau jangan masuk sekolah dulu. Aku akan mengatur surat izinmu."

"Laoshi, tapi aku baik-baik saja."

"Jadilah patuh."

"Tapi-"

Wang Yibo memberinya tatapan tajam yg menyeramkan, dan itu membuat Xiao Zhan terpaksa menelan kembali kalimat yg akan diucapkannya.

"Hari ini aku akan membawamu ke rumah sakit. Kau perlu mendapatkan pemeriksaan medis."

"Waktu itu kan sudah,"

MBA (Ongoing)Where stories live. Discover now