16

3.7K 493 39
                                    

Happy reading

***


"Siswa Xiao, tolong bekerja samalah. Hampir satu jam kita membahas ini, tapi kau juga tidak mau menjelaskan apa yg terjadi." Itu guru Lee yg bicara dengan putus asa.

"Xiao Zhan, kau adalah siswa yg berprestasi dan juga murid kebanggaan kami. Namun, kasusmu kali ini sungguh mencoreng nama baik sekolah kita. Sebagai kepala sekolah, aku terpaksa harus memberimu sanksi tegas-"

"Kepala sekolah, tolong bersabarlah. Kita harus menyelidikinya lebih dulu. Jangan mengambil tindakan sebelum kita tahu kejadian yg sebenarnya." Guru Lee sangat menyayangkan hal yg telah menimpa Xiao Zhan, dan sebagai seorang guru yg bijaksana ia masih ingin tahu duduk persoalan yg sebenarnya, agar ia bisa menyelamat nasib murid  berprestasinya ini.

"Lee Laoshi, bukti rekaman itu sudah sangat jelas, dan di situ juga terdapat keterangan hasil pemeriksaannya. Saat ini ia masih seorang pelajar di sekolah kita, tapi ia justru melakukan tindakan tercela seperti itu. Aku sebagai kepala sekolah tidak bisa mentolerirnya. Jadi, demi menyelamatkan nama baik sekolah, dan juga agar masalah ini tidak sampai ke telinga ketua yayasan, aku akan mengeluarkan anak ini dari sekolah."

"Tapi kepala sekolah, kita juga perlu membahas ini dengan Wang Laoshi, bagaimanapun, ia adalah wali kelasnya-"

"Lee Laoshi!!..."

Kedua orang itu terus beradu argumen. Keduanya memiliki pemikirannya masing-masing, dan tentu menginginkan yg solusi yg terbaik. Sementara itu, Xiao Zhan yg sejak tadi duduk diam, kini semakin gelisah. Ia tidak tahu harus berbicara apa untuk kasusnya ini.

Ia khawatir jika ia berkata jujur itu akan menyeret Wang Laoshi ke dalamnya, dimana itu akan membuat pria itu di pecat dari profesinya sebagai guru.

Xiao Zhan bingung, juga kalut. Sejujurnya ia ingin menghubungi pria itu, tapi ia tahu jika beberapa hari ini pria itu sedang sangat sibuk, entah apa yg dilakukannya, tapi Xiao Zhan tidak ingin merepotkan dan juga semakin membebaninya.

Jika memang ia harus dikeluarkan dari sekolah, ia memang pernah membayangkan ini semenjak ia pertama kali mengetahui perihal kehamilannya. Jadi, jika ia harus keluar sekarang itu tidak masalah, toh ini hanya masalah waktu saja. Lagipula, nasib buruk seakan enggan melepaskannya, jadi ia tidak bisa  sedih atopun mengeluh untuk apa yg terjadi padanya.

Dan untuk Wang Laoshi, pria yg seharusnya juga terseret dalam kasus ini, ia tidak akan tega untuk membiarkannya terjerumus bersamanya. Cukuplah ia seorang diri yg menanggungnya.

Ketika Xiao Zhan sudah sangat pasrah dengan sanksi yg akan diterimanya, Jili justru sebaliknya. Pemuda itu sejak tadi berpikir keras mencari penyebar video tersebut. Ia melihat rekaman itu berulang kali dengan teliti demi menemukan bahwa kemungkinan video itu telah di edit.

"Kenapa perawakan pria disamping Xiao Zhan sangat familiar?" Jili bergumam sambil memasang pose berpikir.

"Tinggi dan punggung mirip gege. Ah, tidak mungkin. Bagaimana bisa gege bertemu dan mengenal  Xiao Zhan, dia kan pria yg sibuk. Mana bisa dia sesenggang itu sampai bertemu Xiao Zhan dirumah sakit." Pikirannya sangat menolak.

"Tapi, ini sangat mirip. Aish!! Kepalaku jadi pusing memikirkannya!" Jili frustasi.

"Daripada pusing sendirian, mending bagi-bagi," Jili bergumam ngaco, ia pun berniat membagi beban pikirannya dengan sang kakak.

MBA (Ongoing)Where stories live. Discover now