12

4.6K 498 27
                                    

Happy reading

***









"Zhan, kau sudah masuk?"

"Mn."

"Kau sudah benar-benar sembuh? Kalo masih merasa tidak nyaman sebaiknya jangan dipaksakan. Wajahmu masih terlalu pucat." Ujar Jili penuh perhatian.

"Aku sudah merasa cukup baik." Jawabnya sambil mengeluarkan buku catatan.

"Zhan, kau tau tidak? Wang Laoshi kemarin juga tidak masuk. Itu sangat kebetulan sekali dengan kau yg juga kemarin tidak masuk. Dari infomasi yg dengar, Wang Laoshi sedang merawat keluarganya yg sakit. Menurutmu, keluarga yg dimaksud itu... apakah sungguh benar-benar keluarga ato seseorang yg lain ya?" Ujarnya penuh minat, dan sekarang bocah itu sedang memasang raut berpikir. Jili sangat antusias mengulik urusan pribadi dari sang wali kelas.

Xiao Zhan mengedikkan bahunya, jika ia masih menjawab untuk menanggapinya, maka Jili pasti akan semakin berbicara panjang lebar. Jadi, lebih baik ia tidak memedulikannya untuk menghentikan hobi bergosip dari temannya ini.

"Aish, kau sungguh tidak asyik!" Gerutunya saat ia tahu jika Xiao Zhan berniat mengabaikannya.

"Apa kemarin ada tugas?"

"Astaga, aku lupa. Aku belum mengerjakannya." Jili langsung panik mengingat tugas bahasa inggris yg belum sempat ia kerjakan. Semalam ia terlalu asyik bermain game online hingga sama sekali tidak mengingatnya.

Xiao Zhan menggeleng maklum, ia sangat mengenali karakter teman sebangkunya ini dengan baik. Mungkin karena selama sekolah menengah ini mereka selalu berada dikelas sama dan juga duduk dibangku sama jadi ia paham betul kebiasaan dari pemuda itu.

"Apa ada tugasnya ada dibuku pelajaran? Halaman berapa?" Xiao Zhan bertanya dengan tenang. Xiao Zhan datang agak pagi, dan ia masih memiliki cukup waktu untuk mengerjakan tugas tersebut.

Dalam sekejap waktu sudah berlalu dengan cepat, kelas yg semula sepi kini sudah ramai dengan banyaknya murid yg datang. Bel masuk pun berbunyi.

Wang Yibo masuk dan bersiap memulai kelas. Pria itu melirik sekilas ke arah Xiao Zhan yg tampak menyimak dengan serius setiap materi yg disampaikannya. Melihat kondisi yg baik-baik saja ia pun fokus kepada pekerjaannya sebagai guru.

Tok.. tok.. tok..
Ditengah proses belajar mengajarnya yg penuh khidmat, seseorang datang mengetuk pintu ruangan tersebut yg menyebabkan semua atensi teralih pada si pelaku pengetukan pintu tersebut.

"Wang Laoshi, maaf mengganggu. Kepala sekolah menyuruhku mengantarkan murid baru ke dalam kelasmu." Itu adalah guru Lee, guru wanita yg mengajar mata pelajaran bahasa inggris.

Wang Yibo mengangguk untuk menanggapinya. Guru Lee menggeser kakinya ke samping, dimana sosok murid baru itu akhirnya muncul dan berjalan masuk ke dalam kelas, dimana semua mata kini memandangnya terpana karena perawakan si murid baru yg terbilang sangat menarik, dengan tampilan kulit lembut yg seputih susu, mata bulat lucu dengan hidung mancungnya yg begitu pas, dan bibirnya yg kecil  menambah kesan imut yg membuat siapapun yg melihatnya akan betah untuk berlama-lama memandanginya.

kedatangan si murid baru mampu menyita banyak perhatian. Namun semua itu tidak berlangsung lama. Wang Yibo bersikap sama seperti sebelumnya, pria itu dengan acuh dan tak acuh menyuruhnya memperkenalkan diri dan duduk di bangku yg masih kosong, setelah itu ia kembali melanjutkan lagi pembahasan materinya seolah tidak pernah ada sesuatu yg terjadi.

MBA (Ongoing)Where stories live. Discover now