27

3.2K 466 37
                                    

Happy reading

***

Dengan cepat langit sudah berganti dari terang ke gelap. Mungkin karena terlalu lelah, sehingga Xiao Zhan bisa tertidur cukup lama, dan ketika ia bangun, ia terjaga ditempat yg sangat begitu asing.

Xiao Zhan tidak langsung berdiri, pemuda itu duduk dan menatap sekelilingnya dengan linglung. Ruangan tempatnya sekarang berada didominasi oleh warna biru tua dan putih, interiornya juga bergaya klasik dan terlihat mewah dan juga mahal.

Apa ini hotel?

Xiao Zhan membatin. Gemuruh dari dalam perutnya menyadarkannya dari rasa bingung. Ia pun turun dan mencari sepatunya, tapi ia tidak menemukan sepatu miliknya, yg ia temukan justru alas kaki berbahan beludru yg terlihat empuk dan lembut. Xiao Zhan pun memakainya, mungkin benda ini disediakan oleh staf hotel. Ia pun keluar untuk mencari suaminya.

Kenapa harus mampir dihotel? Tempat ini sangat bagus dan mewah, pasti sangat mahal untuk bisa menginap semalam disini. Laoshi sangat boros!

Xiao Zhan tidak tahan untuk mengeluh karenanya. Dalam satu hari ini, ini adalah keluhan kedua yg ia tujukan pada pria itu, dan yg pertama ialah saat mereka menaiki pesawat. Bagi Xiao Zhan yg baru pertama kali naik pesawat, dia bukan berarti tidak tahu jika pesawat yg ia tumpangi adalah jenis first class yg harga tiket tentu sangat amat tidak murah. Xiao Zhan sempat protes karenanya, tapi pria itu berdalih kondisinya yg sedang hamil tidak memungkinkan baginya untuk menaiki  business class.

"Itu sama saja mahal. Maksudku, kenapa kita tidak beli tiket yg ekonomi saja? Laoshi, jangan terlalu boros. Kita harus banyak menabung untuk masa depan anak kita." Xiao Zhan merengut. Pemuda itu sangat tahu susahnya mencari uang, makanya ketika ia bertemu dengan pria yg sering membuang-buang uang seperti Wang Yibo, dia tidak bisa untuk tidak kesal. Jika itu adalah pria lain mungkin Xiao Zhan tidak akan begitu mempermasalahkan, tapi ini adalah Wang Yibo, suaminya, dan setiap kali ia protes tentang masalah seperti ini, pria itu hanya akan tersenyum dan dengan lembut berkata, "tidak apa-apa untuk sesekali melakukan pemborosan. Demi istriku, apa sih yg tidak akan aku usahakan,"

Mulut suaminya itu sungguh sangat manis dan beracun. Dengan jawaban seperti itu, istri mana yg tidak akan tersentuh. Kekesalannya pun segera menguap entah kemana. Dan seketika rona merah menjalar diwajahnya. Xiao Zhan jadi hanya bisa memalingkan wajahnya karena malu. Omelan yg siap ia muntahkan terpaksa ia telan kembali karenanya.

Xiao Zhan hanya bisa terdiam setelahnya. Tapi kali ini, ia tidak akan tertipu lagi oleh bujuk rayu dan kata-kata manisnya. Pemborosan seperti ini tidak boleh terjadi lagi. Xiao Zhan mencari Wang Yibo untuk mengajak pria itu keluar dari tempat ini. Jika memang rumah pria itu masih sangat jauh, dan mereka perlu untuk menginap terlebih dahulu, sebaiknya mereka mencari tempat menginap yg lain saja, bukan justru tempat yg tidak masuk akal seperti ini. Xiao Zhan tidak mau suaminya bangkrut karena ini. Bagaimana jika keluarga suaminya berpikiran buruk karena ini, dan mengira karena dirinyalah Wang Yibo jadi boros.

Xiao Zhan mengigit jarinya. Ia mendadak takut akan di cap istri yg tidak baik karena tidak mampu menjaga keuangan suaminya.

"Sepi sekali," sejak tadi ia berjalan ia tidak menemukan siapapun di sekitarnya.

"Nyonya," kepala pelayan memanggilnya

Xiao Zhan menoleh ke belakang, dan tidak menemukan siapa pun dibelakangnya.

"Anda memanggilku?" Ia menunjuk dirinya sendiri dengan ragu. Kepala pelayan mengangguk kemudian mendekat.

"Apa anda mencari tuan?"

"Apa anda mengenal pria yg bersamaku?"

Kepala pelayan mengangguk, dan itu membuat Xiao Zhan kagum.

Tidak hanya tempatnya saja yg bagus, staf yg bekerja didalamnya pun ternyata sangat profesional.

MBA (Ongoing)Where stories live. Discover now