31

2.4K 388 25
                                    

Happy reading

***

"Hey!! Apa kau tidak punya mata?!" Suara omelan seorang pria mendadak membuyarkan lamunannya.

Xiao Zhan terkejut, namun tidak butuh waktu lama baginya sebelum akhirnya ia membungkuk untuk meminta maaf.

"Li Song!! Cepatlah!" Panggilan nyaring seorang wanita terdengar diantara keduanya.

"Ah, sial!! Kali kau bebas, tapi tidak untuk lain kali." Pria itu pergi dengan terburu-buru setelah mengatakannya.

Xiao Zhan melihat kepergian pria tersebut dengan sedikit linglung, namun meski begitu, menilai sekilas dari sikap dan penampilan pria tadi, itu pasti merupakan salah satu dari anggota keluarga ini. Xiao Zhan menghela nafas dengan berat. Di pagi pertamanya ini, ia sudah dengan tidak sengaja menyinggung salah satu anggota keluarga suaminya. Sungguh hari yg sial.

Xiao Zhan kembali ke niat awalnya, ia berjalan kembali menuju kamar mereka, tapi sebelum ia benar-benar mencapainya, salah seorang pelayan datang memberitahunya jika ia sudah ditunggu diruang makan oleh Wang Yibo. Pelayan tersebut membimbingnya menuju ruang makan.

Seperti yg sudah ia tebak sebelumnya dalam otak kecilnya ini. Acara sarapan pagi di kediaman Wang tidak sesederhana seperti acara sarapan pagi yg selama ini ia jalani.

Ruang makan di mansion ini begitu sangat luas dengan meja panjang yg dikelilingi banyak kursi, tidak tahu berapa jumlah segnifikannya tapi menurut Xiao Zhan, itu setidaknya bisa menampung kurang lebih dari 30 orang untuk duduk mengitarinya.

Ini mo sarapan ato mo hajatan?!

Xiao Zhan tidak habis pikir.

"Kemarilah. Kenapa kau justru melamun disana?" Wang Yibo memanggilnya.

Xiao Zhan langsung mengenyahkan semua pemikirannya. Ia berjalan mendekat dengan wajah ditekuk.

"Ada apa dengan wajahmu itu? Apa ada yg mengganggumu?"

Xiao Zhan menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Tidak ada."

Xiao Zhan lantas menarik kursi dan duduk disamping Wang Yibo.

Pagi ini, koki menyiapkan masakan Hunan, dimana kini diatas meja makan dipenuhi beraneka ragam makanan khas provinsi tersebut. Ada ayam Dong'an, kepala ikan kukus, daging babi rebus merah, dan masih banyak lagi. Meski sebenarnya masakan Hunan terkenal dengan rasanya yg lebih berani, namun karena ini untuk sarapan jadi koki sengaja membuat rasanya jauh lebih ringan.

"Ngomong-ngomong, apa setiap sarapan pagi menunya memang selalu seheboh ini?" Xiao Zhan tidak bisa untuk tidak bertanya.

Wang Yibo terkekeh ringan, "tidak. Sepertinya mereka sengaja menyiapkan ini untuk menyambutmu."

"Oh, syukurlah." Xiao Zhan akhirnya bisa bernafas lega. Untuk pemuda sederhana cenderung miskin sepertinya, hal-hal pemborosan semacam ini sungguh membuat batinnya serasa tertekan. Xiao Zhan butuh beradaptasi dengan kehidupan suaminya yg sangat-sangat jauh berbeda dengannya.

Setelah menyelesaikan percakapan ringan tersebut, Wang Han pun datang dengan di ikuti istri dan putranya.

Diantara anggota keluarga yg lain, Wang Yibolah yg lebih muda, tapi karena kini ialah yg menjadi kepala keluarga Wang, Wang Han hanya bisa puas mengambil posisi duduk disamping sang putra dengan berhadapan dengan orang baru di depannya.

"Istriku, perkenalkan, beliau ini adalah ayahku, yg disebelahnya adalah istri dan putranya." Wang Han adalah ayah kandungnya, tapi entah kenapa cara memperkenalkannya seperti memperkenalkan orang asing.

Jantung Xiao Zhan berdebar lebih kencang dari biasanya. Xiao Zhan sangat gugup, ia hendak bangun dan memberi salam lebih hormat, tapi Wang Yibo mencegahnya.

Dengan tersenyum ramah Wang Yibo berkata pada sang ayah, "ayah, ini Xiao Zhan istriku. Aku harap ayah bisa menyukainya dan jangan terlalu mempersulitnya. Saat ini, ia sedang mengandung anakku yg juga berarti adalah calon cucumu." Mungkin ini yg dinamakan beli detergen gratis piring. Wang Yibo tidak hanya memperkenalkan pasangannya saja, tetapi kini pria itu juga menyatakan kalo mereka akan segera memiliki anak. Tho the point sekali pria yg satu ini.

Mengetahui itu, Wang Han tidak bisa untuk tidak terkejut, tangan pria itu mengepal kuat. Ingin sekali ia memaki untuk meluapkan emosinya, tapi Wang Han cukup sadar diri jika posisinya saat ini tidak seberkuasa putranya.

"Astaga, meski ini terlalu mengejutkan sekali, tapi ini adalah kabar baik. Nak Yibo, selamat atas pernikahan dan kehamilan istrimu." Li Meiyan perlu mengambil sikap. Ia tahu suaminya pasti sedang dalam emosi yg tidak baik, Li Meiyan bisa merasakan kekesalan yg dirasakan oleh suaminya, pria itu pasti merasa kesal karena keberadaannya sebagai ayah tidak anggap oleh anaknya sendiri. Jadi, ia dengan cepat mengucapkan itu atas inisiatifnya sendiri karena ia juga perlu menjaga wajahnya didepan anak tirinya ini.

"Terima kasih, bibi." Wang Yibo membalasnya dengan sopan.

"Ayo kita segera mulai sarapannya." Wang Yibo menginterupsi, dimana setelah itu tidak ada lagi percakapan setelahnya.

Semuanya makan dengan cukup normal, dan hanya Xiao Zhanlah yg masih merasa canggung diantara mereka. Meski ia menunduk, ia sesekali mencuri lirik pada pria disampingnya, kemudian bergulir pada ayah mertua yg ada didepannya, lantas pada ibu tiri suaminya, dan

Uhhuk!.. uhhukk..

Xiao Zhan tersedak makanan sendiri ketika tatapannya tertangkap pria yg duduk disamping  Li Meiyan. Pria itu memelototinya, dan itu membuat Xiao Zhan serasa tertangkap basah.

"Istriku, hati-hati." Wang Yibo dengan cepat memberinya air untuk diminumkan.

Semua fokus kini mengarah pada Xiao Zhan, sedangkan Li Song mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Xiao Zhan segera meminta maaf karena sudah membuat sarapan yg lainnya tergganggu karena dirinya.

Wang Yibo menenangkannya, dan meminta kembali melanjutkan makannya.

Sarapan pagi pun berakhir tidak lama setelahnya. Wang Yibo meninggalkan meja makan terlebih dulu dengan menarik tangan sang istri. Xiao Zhan pun mengikutinya meski merasa sedikit kurang nyaman dengan yg lainnya.

Wang Han memasang wajah datar, sementara Li Meiyan terus memasang senyum diwajahnya, sedangkan Li Song, pria itu menatap Xiao Zhan dengan tatapan sengit, tak ayal itu membuat  Xiao Zhan mengerutkan keningnya. Mungkin karena insiden tidak sengaja yg terjadi tadi pagi, jadi pria itu masih menaruh kekesalan padanya.

Xiao Zhan segera menenangkan perasaannya, lain kali ia akan meminta maaf dengan benar pada pria itu, lagipula mulai sekarang ia akan tinggal disini, jadi ia perlu menjalin hubungan baik dengan setiap anggota keluarga demi meminimalisir konflik di masa mendatang.

"Anak itu sepertinya masih terlalu muda, aku rasa ia seharusnya masih bersekolah. Suamiku, aku yakin anak itulah yg menggodanya lebih dulu, bahkan sekarang ia sudah hamil, bukankah itu terlalu cepat?"

Wang Han tidak menjawab. Ia bangkit dengan kesal dan meninggalkan tempat itu dengan cepat.

"Nak, kau sepemikiran dengan ibu, kan?" Li Meiyan beralih pada Li Song.

Li Song tidak menjawab pertanyaannya, tetapi pria itu justru tersenyum penuh maksud, "menarik." Gumamnya.

Tbc.
Sorry for typo.


MBA (Ongoing)Where stories live. Discover now