23

3.2K 446 61
                                    

Happy reading

***

"Hasil pemeriksaannya bagus, dan ini memungkinkannya untuk melakukan penerbangan." Ucapan sang dokter membuat Wang Yibo merasa lega.

"Kalo begitu, saya akan meresepkan beberapa vitamin dan obat tambah darah untuknya." Dengan begitu, sesi pemeriksaan kandungan pun berakhir.

Wang Yibo langsung menghubungi Yizhou, menyuruhnya menyiapkan penerbangan hari ini ke negara X.

"Apa yg kau pikirkan?" Di tengah fokusnya menyetirnya ia melirik pada Xiao Zhan yg tampak terdiam melamun. Wang Yibo memegang tangannya. Telapak tangan yg lebih besar membungkus tangan yg lebih kecil, kehangantan pun segera menjalar dan menarik  Xiao Zhan pada kekenyataan.

"Aku berpikir bagaimana suasana di negara X. Apakah sama seperti disini, ato justru sangat berbeda?" Ujarnya terus terang.

"Tidak ada yg berbeda, semuanya sama. Jangan terlalu dipikirkan."

"Laoshi, bagaimana aku tidak memikirkannya, di negara itu ada keluargamu, dan aku akan bertemu dengan mereka untuk yg pertama kali. Aku khawatir mereka akan tidak menyukaiku dan memarahi laoshi," Xiao Zhan berpikir tidak berlebihan. Pada keluarga umum, biasanya pernikahan dilakukan tidak semendadak ini, walopun itu keadaan mendesak sekalipun, dan jika memang terpaksa dilakukan, kedua orang tua dari pihak kedua pasangan pasti akan ikut dilibatkan. Tapi, suaminya ini tidak begitu. Wang Yibo bahkan mengambil keputusan sendiri tanpa harus berkompromi dengan orang tua dan keluarganya. Memikirkan hal itu membuat perasaan Xiao Zhan sungguh tidak nyaman. Ia takut hubungan keduanya akan ditentang dan mereka akan menolak pernikahan keduanya. Sedangkan saat ini, dirinya sudah sangat bergantung dengan pria di sebelahnya ini.

Garis senyum Wang Yibo ditarik ke atas saat mendengar apa yg dikeluhkan oleh pemuda ini. Ternyata, semua kegelisahan sang istri selalu melibatkan dirinya. Xiao Zhan selalu mengkhawatirkannya.

"Tidak akan ada yg seperti itu. Mereka akan menyukaimu dan akan sangat menerimamu, kalo mereka tidak menyukaimu, maka aku akan mendepak mereka keluar dari keluarga Wang." Kalimat diakhir hanya bisa Wang Yibo gumamkan dalam hati. Sebagai kepala keluarga Wang, ialah yg berhak mengambil keputusan, dan mereka wajib mematuhi semua keputusan yg di ambilnya.

"Bagaimana laoshi bisa berpikir semudah itu. Laoshi, aku benar-benar gugup."

"Tidak perlu gugup. Istriku, percayalah kepada suamimu ini."

Meski mereka sudah berbulan-bulan menikah, dan Xiao Zhan sadar betul posisinya sebagai istri, tapi entah kenapa, setiap ia mendengar Wang Yibo memanggilnya dengan sebutan itu, itu sungguh membuatnya malu. Xiao Zhan masih belum terbiasa.

Melihat semburat merah muda di wajahnya membuat Wang Yibo kembali tersenyum. Istrinya ini sungguh berkulit tipis, dan hanya dengan panggilan seperti itu saja sudah mampu membuat rona merah menghiasi wajahnya.

"Yizhou akan mengurus keberangkatan kita. Pelayan dikediaman paman akan mengemas semua barang-barangmu. Sekarang, sebaiknya kita menemui ibu dan kakakmu. Kita harus berpamitan kepada mereka."

Xiao Zhan mengangguk, menyetujui pengaturan sang suami.

"Laoshi, kenapa kita berhenti disini?" Ia tidak bisa untuk tidak bertanya ketika Wang Yibo menepikan mobilnya di depan toko kue.

MBA (Ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang