20

4.7K 543 35
                                    

Happy reading

***

Selama dua hari ini, Lan Qiren bersikeras menahan Wang Yibo dan pasangannya untuk tinggal dikediaman Lan dengan kondisi Xiao Zhan sebagai alasan.

Wang Yibo dan Xiao Zhan yg tahu niat baik pria itu pun tidak menolak. Keduanya tinggal dan membuat suasana rumah besar tersebut terlihat lebih hidup.

Keadaan Xiao Zhan sendiri sudah jauh lebih baik, dan setiap pagi pemuda itu selalu ke dapur untuk membantu bibi pelayan menyiapkan sarapan untuk mereka. Kediaman Lan memang sangat besar, namun Lan Qiren tidak menyukai keberadaan orang asing yg berkeliaran dirumahnya. Jadi, pria itu hanya mempekerja beberapa orang saja untuk merawat bangunan tersebut, dan seorang bibi pelayan yg usia seumuran dengan pemilik rumah untuk menyiapkan makanan pria itu. Bibi Yu merupakan seorang pelayan senior dikediaman Lan, wanita paruh baya itu sudah bekerja dikediaman Lan semenjak usianya masih awal dua puluhan hingga kini usianya sudah menginjak kepala lima.

"Tuan Zhan, saya harap anda bisa sering datang kemari. Dengan adanya anda disini, tuan terlihat jauh lebih bahagia dari biasanya." Bibi Yu berbicara disela-sela acara memasaknya.

Xiao Zhan hanya bisa membalasnya dengan senyuman, ia tidak tahu harus menjawabnya seperti apa, jika ia menyetujuinya tapi ia justru tidak dapat menepatinya, bukankah itu akan membuat mereka kecewa. Jadi ia hanya bisa tersenyum, kemudian berkata: "itu terserah Laoshi. Tapi aku juga sangat ingin sering kesini."

Bibi Yu menghela nafas, rasanya itu akan sangat sulit. Sebagai orang yg cukup mengenal keluarga Lan, perempuan itu tahu jika Wang Yibo, keponakan sang majikan sebenarnya tidak tinggal di negara ini. Pria itu tinggal di negara X dan telah menjadi kepala keluarga disana. Jadi, untuk sering datang kemari untuk berkunjung pun sepertinya sulit. Wang Yibo itu adalah pria yg sangat sibuk, namun memikirkan beberapa bulan pria itu tinggal dinegara ini dan bahkan menjadi guru magang di yayasan pamannya, sepertinya pria itu tidak benar-benar sibuk seperti apa yg dikatakan oleh sang majikan.

Xiao Zhan sedang sibuk membantu bibi memotong sayuran saat seseorang datang untuk menemukan keberadaan istrinya. Bibi pelayan yg melihat kehadiran Wang Yibo pun hendak memberinya salam untuk menyapanya, namun pria itu dengan cepat memberinya gerakan satu  jari dibibirnya, meminta pelayan itu untuk kembali melanjutkan pekerjaannya. Pelayan itu mengerti, ia pun pura-pura tidak menyadari kedatangan Wang yibo dan melanjutkan pekerjaannya.

Tuk,

Dagu Wang Yibo kini bertumpuh dengan nyaman dikepala Xiao Zhan, membuat pemuda itu terkejut.

"Laoshi?" Ia mendongak dan bertemu dengan mata elang pria itu. Perbedaan tinggi keduanya yg sangat jauh membuat Xiao Zhan terlihat mungil saat bersama pria itu. Sepertinya Xiao Zhan harus rajin minum susu agar tingginya cepat bertambah.

"Apa yg kau lakukan?" Masih dengan mempertahankan posisinya yg semula, Wang Yibo bertanya.

"Memotong sayuran." Jawabnya yg membuat Wang Yibo gemas ingin menggigit bibirnya. Memang tidak salah Xiao Zhan menjawab seperti itu, tapi bukan itu yg ia ingin dengar.

"Apa kau lupa apa yg dikatakan dokter? Kau tidak boleh terlalu lelah, kau masih dalam tahap pemulihan."

"Tapi ini tidak membuatku lelah." Tatapannya yg jernih membuat Wang Yibo tidak bisa berkata-kata lagi.

MBA (Ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang