9

4.9K 506 55
                                    

Happy reading

***


"Jangan berpikiran buruk. Apa salahnya dengan selisih umur yg banyak? Kita berdua saling mencintai."

"Tapi calon pasanganmu masih dibawah umur, dan sepertinya dia masih belum lulus sekolah," wanita petugas catatan sipil itu memandang Wang Yibo seperti seorang penjahat. Awal keduanya datang, ia masih menyambutnya dengan begitu hangat, meskipun Wang Yibo sudah berusia 32 tahun, wajah tampannya tidak kalah dengan seorang pemuda yg baru menginjak awal dua puluhan. Wang Yibo dan Xiao Zhan terlihat serasi, dan cocok.

Namun, ketika ia melihat data yg mereka cantumkan, membuat si petugas tidak habis pikir. Wang Yibo ternyata sudah berusia 32 tahun, itu adalah usia matang untuk menikah, jadi itu bukanlah masalah. Tetapi, calon pasangannya ini baru berusia 18 tahun, dan itu sama dengan usia putrinya yg sekarang masih berada dibangku sekolah.

Kenapa pria ini terburu-buru? Apa dia tidak kasihan pada calon pasangannya? Seharusnya ia bisa menunggu hingga calon pasangannya ini lulusan sekolah dulu.

Batin si petugas mencemo'oh.

Xiao Zhan sedari tadi hanya bisa diam dengan menundukkan wajahnya karena malu. Sejak tadi ia sudah merasa tidak nyaman ketika memasuki tempat ini, apalagi setelah mendengar ucapan petugas tersebut yg sangat benar adanya.

Menyadari ketidak nyamanan orang disampingnya membuat tangan pria itu terulur untuk menggenggamnya.

"Sebenarnya ini cukup rumit." Wang Yibo berbicara dan menjeda kalimatnya agar menambuat kesan dramatis sebelum ia kembali melanjutkan ucapannya. "Ayahku terkena penyakit kronis, dan menurut dokter ia tidak akan bisa bertahan lama." Mendengar perkataan sang Laoshi membuat Xiao Zhan segera mengangkat wajahnya untuk menatapnya. Awalnya ia pikir pria ini akan menceritakan alasan yg sebenarnya, ternyata pria ini malah mengarang kebohongan yg membuat Xiao Zhan melongo.

Apa ayah Laoshi benar-benar sakit?

Xiao Zhan bertanya-tanya dalam benaknya. Ia memang belum mengenal pria ini dengan begitu baik, dan ia juga tidak tahu mengenai kondisi keluarga calon suami dadakannya ini.

Wang Yibo makin mengeratkan pegangannya pada tangan Xiao Zhan, sebelum melanjutkan lagi kalimatnya. Pria ini tampak begitu tertekan. Itu adalah yg dipikirkan Xiao Zhan dan petugas tersebut.

"Sebagai orang tua, ia tentu ingin melihatku segera menikah dan bahagia dengan orang ku yg cintai. Tapi sebelumnya aku terlalu fokus bekerja hingga tidak ada waktu untuk kehidupan pribadiku. Beruntung aku akhirnya bisa menemukan orang yg tepat. Meski usia kami terpaut jauh, tapi kami sudah merasa sangat nyaman satu sama lain. Rencana awalnya aku akan menunggunya hingga lulus kuliah. Tapi, kondisi ayahku mendadak semakin buruk dan kami tidak bisa menunggu waktu lebih lama lagi. Sayang, aku minta maaf." Wang Yibo lantas menatap wajah Xiao Zhan dengan raut bersalah, dan Xiao Zhan juga menatapnya dengan sedih. Meski ia tahu pria itu berbohong, tapi Xiao Zhan kini merasa hanyut dalam kesedihan yg diciptakan oleh perkataan Wang Yibo.

"Sudah cukup. Sekarang kalian cepat masuk untuk ambil foto kalian berdua." Mata petugas itu tampak memerah dan berkabut. Ia bersedih untuk mereka. Niat menyalahkan pun lenyap dengan cepat, dan berganti rasa simpati untuk pria ini.

Wang Yibo menggandeng tangan Xiao Zhan untuk masuk dan mengambil gambar.

Semua itu dilakukan sangat cepat dan efisien. Keduanya kini sudah mendapatkan sertifikat pernikahan.

MBA (Ongoing)Where stories live. Discover now