13

4.2K 494 21
                                    

Happy reading

***




"Yang lainnya, sebaiknya kalian mencontoh semangat belajar murid Song." Guru Lee tampak puas dengan murid perempuan yg satu ini. Sejak awal ia memulai materi, Song Yuzi akan bertanya jika ia tidak mengerti, dan ketika ia melempar pertanyaan Song Yuzi juga akan mengangkat tangan dengan antusias untuk menjawabnya.

Song Yuzi tersenyum malu-malu atas pujian yg diberikan oleh guru Lee.

"Murid Song memang yg terbaik dikelas kita." Zhong Huan menimpali.

"Huan ge, terlalu memujiku berlebihan. Namun begitu, dibanding dengan Xiao Zhan, aku masih belum ada apa-apanya. Jangan membuatku malu dengan mengatakannya seperti itu." Song Yuzi melirik Xiao Zhan dengan malu-malu.

Jili memutar matanya dengan malas, "dasar tukang caper," runtuknya yg hanya bisa di dengar oleh teman sebangkunya.

"Zhan, gadis itu sungguh membuatku mual. Sejak kepindahannya kesini, ia selalu terlihat ingin lebih menonjol dari yg lainnya. Dia juga selalu ingin membandingkan dirinya dengan dirimu. Ini benar-benar membuatku ingin muntah."

"Cepat pergi ke toilet kalo ingin muntah." Ucapnya acuh tak acuh, Xiao Zhan tidak terlalu tertarik dengan keriuhan yg dikelas. Ia memfokuskan dirinya untuk menulis catatan yg ditinggalkan guru Lee dipapan tulis.

"Aish, kau ini." Jili menjadi kesal karena diabaikan olehnya.

Bel tanda istirahat pun berbunyi. Semua murid seperti biasa akan langsung menghambur keluar kelas menuju tempat favorit mereka, entah itu ke lapangan hanya untuk sekedar bermain, ato pergi ke kantin untuk mengisi perut.

Jili mengajak Xiao Zhan pergi ke kantin, pemuda itu pun menurutinya. Biasanya, Wang Laoshi akan memanggilnya untuk datang ke ruangannya dengan banyak alasan yg berbeda, akan tetapi ujung-ujungnya akan tetap selalu sama yaitu, ia akan memakan makanan yg diberikan oleh pria itu dan berakhir tidur didalam ruangannya.

Memikirkannya membuat Xiao Zhan merasa tidak enak, pemuda itu juga takut hubungan keduanya dicurigai yg mana pasti akan berdampak juga pada sang guru. Jadi, setelah mengutarakan pemikirannya pada pria itu, Wang Yibo pun mencoba memberinya pengertian agar dirinya tidak perlu berpikir terlalu jauh.

Laoshi, aku tidak ingin mereka berspekulasi yg bukan-bukan tentang anda. Bagaimana kalo anda di cap pilih kasih? Itu pasti akan membuat anda terlihat buruk dimata yg lainnya.

Xiao Zhan lebih ternyata lebih memikirkannya dibanding dirinya sendiri. Wang Yibo pun tidak berniat untuk berdebat dengannya. Ia pun menuruti kemauannya, toh hanya tinggal dua bulan waktu yg tersisa bagi keduanya untuk menjalani masa-masa di sekolah.

Song Yuzi dan yg lainnya sedang berkumpul sambil mengobrol didalam kantin ketika melihat kedatangan Jili dan Xiao Zhan.

"Aku akan pergi ke toilet sebentar." Ujarnya tiba-tiba di tengah-tengah obrolan mereka. Gadis itu beranjak bangun dari duduknya kemudian berjalan menuju ke toilet.

"Aish, kau punya mata tidak sih?!" Itu Jili yg berkata sengit karena gadis itu menabrak nampan makanan yg dibawa Xiao Zhan hingga menyebabkan makanan dan minuman yg ada di atasnya tumpah berceceran mengotori lantai dan juga kemeja pemuda itu.

MBA (Ongoing)Where stories live. Discover now