9]Tolong..

8.8K 763 22
                                    

Cup

Jay memekik dalam hati,berteriak geli saat Jaemin mengecup hidung mancungnya

"--jangan jawab telpon dari cowok lain,ngerti?"

"I-iya,Zin g-gue tutup,cowok gue marah"

Jay dengan cepat menutup panggilan dan melempar handphonenya asal,wajahnya terlihat tak karuan

"ARGHHHHHH"Jay berteriak geli,menutup wajah dengan bantal sofa untuk meredam teriakannya

"Zin anjing,anak babi,tolol,gay gila"Umpat Jay cepat,ia menatap Jaemin yang kini duduk di sofa dengan raut datar

"JAEM LO NYIUM GUE DUA KALI!"

Jaemin meliriknya malas."Hm,mau sekali lagi biar jadi 3?atau genapin jadi 4?"

"ARGHHH ZIN ANJING"Jay menjambak rambutnya kuat,aduuh dia stress..

Omong omong soal Zin,dia gay gila yang menyukai Jay dan bahkan pernah nekat menculiknya dulu,karena itu Jaemin berpura pura menjadi pacarnya

Kenapa tidak perempuan?kenapa harus Jaemin?

Itu karena Zin gila itu sudah mencelakai 3 cewek palsu Jay,dan hanya Jaemin monster gila yang sanggup menghadapi Zin yang tak kalah gilanya itu

Jay harus menahan geli saat seperti ini,padahal Zin tak pernah mengganggunya lagi setelah dia bertarung dengan Jaemin langsung,tapi kenapa sekarang--

"L-lo berdua?"Jisung menutup mulut tak percaya

Barulah keduanya sadar bahwa tak hanya mereka disini,namun ada 6 orang lainnya juga..

Jay mengerjap,t-tidak jangan salah paham..

"Kalian--"Haechan menunjuk Jay dan Jaemin bergantian dengan wajah tak percaya,shock berat,yang lain pun begitu

"Heh jangan salah paham,ini bukan kayak yang kalian bayangin.Iya kan Jaem?"

Jaemin hanya berdehem."Daripada ribut,mending urus cewe lo di jepang,dia hampir balik kan?"

Jay menepuk jidatnya."Astaga iya juga,gue mau hubungin dia dulu.Kamar lo dimana?"

Jaemin segera beranjak,Jay yang paham dengan santai mengikuti langkah sahabatnya itu

"Awas aja Zin anjing itu,gue suruh orang bayaran buat mukul dia kalau masih berani hubungin gue"

"Ka--JAEEMIN!"

Jay berteriak panik saat Jaemin nyaris jatuh dan menghantam anak tangga,teriakannya berhasil menarik atensi Dream Death

"Lo kenapa?"Panik Jay

Jaemin berdesis pelan,mencengkram pegangan tangga dengan kuat."Ambil es sama handuk kecil di dapur"

Jay tanpa banyak bertanya menurut,mendudukkan Jaemin di anak tangga barulah dia berlari ke dapur.

Jeno dan Haechan saling melirik,apa mereka harus mendekat?

Renjun menyenggol lengan Jeno."Adek kalian tuh"

"Ck apaan dah"Decak Jeno walau nyatanya masih fokus menatap Jaemin

"Ayo gue bantu ke kamar"Sebelah tangan Jay memeluk pinggang Jaemin,sementara tangan Jaemin di lingkarkan ke lengannya

"Hati hati"

"Arghh Jay--"

Jay mengerjap."E-eh sorry,gue meluknya kekencangan ya?"

Jaemin hanya bergumam lirih,berusaha menggerakkan kakinya menaiki tangga

"Gendong belakang aja--"

"Gak perlu"Sela Jaemin pelan,itu sama saja..

Jay menghela nafas,dengan hati hati membantu Jaemin menaiki tangga hingga menuju kamarnya

Cromulent ; Na JaeminWhere stories live. Discover now