"Mama sama papa pulaaang"
Jaemin yang baru menuruni tangga menoleh,menatap Yoona dan Donghae yang masuk dengan senyum lebar
Yoona lagi lagi berlari menghampirinya membuat Jaemin mempercepat langkahnya,apa Yoona lupa bahwa sedang mengenakan high hels?
"Haechan sama Jeno mana?"Tanya Yoona,memeluk Jaemin erat
"D-di kamar"Jawab Jaemin pelan
Donghae tersenyum,mengacak surai Jaemin lembut."Yaudah papa ke kamar mereka dulu ya"
Jaemin hanya mengangguk,membiarkan Donghae berlalu menaiki tangga
Keduanya pulang cepat,Yoona yang memaksa.Dia merasa ada yang tak beres selama Jaemin di Australia,atau mungkin masalah perusahaan dan yang lain
"Malam ini kamu sibuk gak?"
Jaemin terdiam sebelum menggeleng
"Mama mau bicara baaaanyaaak sama Jaemin nanti malam,boleh kaan?"Tanya Yoona menatap putranya penuh harap
Jaemin mengangguk kaku,sedikit bingung dan heran.
"Yaudah ayo ke ruang keluarga,mama bawa pulang banyak oleh oleh buat kalian"
"MAS,JENO,HAECHAN CEPET TURUN"Teriak Yoona membuat Jaemin mengernyit pelan
Ahh lama tak mendengar wanita ini berteriak,Jaemin tanpa sadar tersenyum tipis
"Mamaaa papa jewer telinga aku sama Jeno"Haechan berlari cepat,mengadu pada Yoona dengan wajah memelas
Yoona berkacak pinggang,menatap tajam suaminya yang baru turun."Kamu apain anak aku hah?"
"Mereka yang susah banget di bangunin,tidur apa mati sih?"
"Heh!"Yoona melotot galak membuat Donghae memilih diam,Jeno dan Haechan menahan tawa
"Gak boleh ngomong gitu mas,kalian juga ayo cepet duduk,mama sama papa bawa pulang oleh oleh banyak"
Jeno dan Haechan memilih duduk di sofa panjang,berbeda dengan Jaemin yang sengaja duduk di sofa single agar tak di suruh duduk dengan mereka
"Nah ka--"
Drtt drtt
Jaemin mengerjap kala getaran handphone nya mengambil atensi semua orang
"Sebentar"
Ia segera beranjak bangun dan meraih handphone nya
Xiumin
Jaemin mengangkat sebelah alisnya bingung,namun tak urung tetap menggeser ikon hijau
"Aku mengirimkan psikiater ke sana,dia salah satu lulusan terbaik dan semua yang berkonsultasi--"
"Aku tak butuh"Sela Jaemin malas
"Urus saja perusahaan tua bangka itu dengan benar,jangan mengurus urusanku"
"Waah kau masih sama saja,apa kembali ke sana tak mengubahmu sedikitpun?"
Jaemin hanya memutar kedua bola matanya malas
"Kau yakin tak mau menerima sedikitpun hartanya?atau kau mau setengah saham--"
"Aku tak butuh,berhenti menghubungi ku jika tak penting"
Tutt tutt
Jaemin segera mematikan panggilan sepihak
"Sedikit?apapun yang bersangkutan dengannya..aku akan menyingkirkannya hingga hancur,bahkan jika bisa diriku sendiri"Gumam Jaemin pelan
KAMU SEDANG MEMBACA
Cromulent ; Na Jaemin
Fiksi RemajaSetelah pengkhianatan itu, Jaemin kembali. Namun..ia terlihat begitu berbeda seolah waktu dua tahun mengubahnya habis habisan. Setelah dua tahun lalu dia menghilang tanpa kabar tepat setelah semua masalah mereka kira terbongkar, kini Jaemin kembali...