50]Perlahan

6.8K 916 121
                                    

Jaemin meringis pelan, meraba sampingnya yang kosong, ia segera membuka mata dengan panik

"Jay?"

"Hm?bentar, bentar"Jay yang sedang membuat kopi dengan cepat menoleh

"Aku disini, tunggu sebentar"

Cklekk

Baik Jaemin maupun Jay menoleh, menemukan Yoona melangkah masuk.Jaemin meremat selimutnya dengan panik, ada apa ini?

"Pagi Jaemin, gimana tidurnya semalam?mama bawa sarapan buat Jaemin sama Jay"Yoona menaruh nampan yang ia bawa ke meja kaca tersebut, menoleh dan tersenyum teduh pada Jaemin

"Yaudah mama keluar dulu ya"

Jaemin mengerjap aneh, merasa bingung dengan situasi alih alih jantungnya yang berdegup kencang karena panik

"Mau sarapan dulu?"

"A-ah iya"Jaemin mengangguk kikuk, membiarkan Jay mendekat dan membantunya duduk

"Punggung mu masih sakit?"

"Tidak, sudah baik baik saja"

Jay mengangguk, menaruh meja lipat yang tersedia di sana ke hadapan Jaemin dan mulai meletakkan bubur yang di bawa Yoona

"Bubur lagi?aku tak suka.."Jaemin menghela nafas gusar

"Bagaimana kalau nanti sore kita ke kantin rumah sakit?"

Jaemin menggeleng tak setuju."Banyak orang, aku tak mau berubah menjadi gila disana"

Jay mengernyit tak suka mendengarnya."Kau harus memperbaiki kosa katamu, aku tak suka"

Jaemin tersenyum tipis, menerima sendok yang di berikan Jay."Sorry, aku tak akan mengulangi nya lagi"

"Minum dulu"Jay membantu Jaemin memegang gelas berisi air mineral tersebut

Cklekk

Yoona lagi lagi masuk dengan sebuah mangkuk kaca di tangannya."Mama lupa taruh buah buahan tadi, jangan luap di makan ya?"

Jaemin lagi lagi mengerjap, masih terdiam bingung saat Yoona kembali keluar setelah tersenyum manis padanya

"Mama aneh.."

"Aneh apanya?mama mu cantik tuh"

Bukannya marah Jaemin malah mengangguk."Mommy juga sangat cantik, kenapa aku tak bertemu mommy lebih dulu ya?"

"Heh!"

Jaemin terkekeh pelan, ia menepuk tangan Jay yang tadi menyentilnya dengan sendok

"Waah kau bisa tertawa setelah mengatakan suka pada mommy?aku akan mengadu kan mu pada daddy"

"Aku juga akan mengadukan mu pada papa"

"Oh ya?adukan saja, aku hanya memuji mama cantik, sementara kau berniat menikung daddy"

Jaemin berdecak sebal, menatap Jay penuh permusuhan."Aku kesal, tolong diam, hak mu untuk bicara si cabut"

"Apa?aku juga tak akan menjawab pertanyaan mu sebelum pengacara ku datang"

Lantas tawa pelan keduanya terdengar, aneh..

_____________________________

"Mungkin?"

Jay mengernyit."Lebih jelas, aku tak paham"

"Ya, aku benci Dream Death"

"Tapi bukan 100 persen, mau bagaimana pun ini tetap salah ku, mungkin kalau aku tak lemah semua akan berbeda, situasinya tak akan seburuk ini"Lanjut Jaemin cepat

Cromulent ; Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang