Jaemin mengerjap,merasa seseorang menyingkap bajunya
"Mingyu?"
"Hm,tidur saja.Aku akan mengobati luka mu"Jawab Mingyu tenang
Jaemin berdesis lirih,ingin bangun jika saja tubuhnya bisa di gerakkan."Gak bisa gerak"
Mingyu terkekeh mendengar gumaman tersebut."Efek obatnya belum hilang"
"Jam berapa?"
"Jam 11 malam"
Jaemin menghela nafas,memilih menatap Mingyu yang mengobati luka di perut dan lengannya.Ia mengerjap kala sadar sesuatu
"T-tadi mama sama yang lain disini kan?"
Mingyu menoleh pada Jaemin."Ya--"
"Mereka melihatku?maksud ku,mereka--melihat keadaan ku?"
Mingyu mengangguk membuat Jaemin seketika merasa lemas,mereka melihatnya?bagaimana ini?apa yang akan mereka pikirkan?apa yang akan Jaemin jelaskan?
"Trauma,kau trauma karena musuh bisnis Rean.Bukan kah benar?"Mingyu mencoba memberi alasan yang bagus
"Trauma?"
"Trauma karena musuh bisnis,bukan yang lain"Jawab Mingyu tak ingin Jaemin kian jatuh
Jaemin memejamkan matanya,perasaannya semakin campur aduk sekarang,kenapa takdir seperti menjebaknya?kenapa mereka melihat keadaannya yang seperti orang gila?
Tok tok tok
Cklekk
Jaemin tetap memejamkan mata kala mendengar pintu yang terbuka
"Dia belum bangun?"Suara cemas Yoona terdengar
"Belum,biasanya tuan muda akan bangun besoknya"Jawab Mingyu,untungnya telah menurunkan kembali baju dan lengan baju Jaemin serta menutup perban dan kapas yang penuh darah dengan selimut
"Baiklah,jika dia terbangun tengah malam dan ada apa apa,katakan padaku"
Mingyu mengangguk,membiarkan Yoona berlalu setelah menatap wajah Jaemin sesaat.Mingyu beranjak bangun dan mengunci pintu
"Anda butuh obat tidur?"
Jaemin membuka matanya,menatap Mingyu yang kini membuka laci nakas,ia berdehem
"Suntikan?aku mau obat"Ucap Jaemin saat melihat suntikan di tangan Mingyu
Mingyu menatap Jaemin datar."Biasa obatnya pun harus di hancurkan,jadi lebih baik seperti ini"
Jaemin berdecak kesal,walau tak urung menarik lengan bajunya ke atas seraya memejamkan matanya membuat Mingyu tersenyum tipis melihatnya
"Akhh--"
Mingyu menarik suntikan dengan hati hati kala cairan di dalamnya habis,menyingkirkan selimut di kasur dan juga perban serta kapas,membiarkan Jaemin yang kini mengerjap dengan mata sayu nya
"Selamat malam,Jaemin"
"Hmm"Jaemin bergumam singkat,tak sanggup menahan kantuk yang menyerangnya
________________________
Jeno dan Haechan terdiam,duduk di balkon kamar Haechan tanpa sepatah katapun.Keduanya jelas masih teringat kejadian tadi
Jaemin kenapa?
Trauma?trauma apa sampai seperti itu?
"Tidur,udah malam"
Haechan menoleh,menatap Jeno yang berlalu masuk,ia segera beranjak bangun dan ikut masuk,tak lupa menutup pintu balkon
YOU ARE READING
Cromulent ; Na Jaemin
Teen FictionSetelah pengkhianatan itu, Jaemin kembali. Namun..ia terlihat begitu berbeda seolah waktu dua tahun mengubahnya habis habisan. Setelah dua tahun lalu dia menghilang tanpa kabar tepat setelah semua masalah mereka kira terbongkar, kini Jaemin kembali...