- 13

596 136 31
                                    

Aku tidak mengerti apa pentingnya Squill Siberia bagi Kirana.

Bilamana aku mengartikan Squill Siberia itu sebagai nyawa atas kutukannya Sang Pemberontak, aku hanya dapat berkesimpulan—Kirana berusaha mempercepat terjadinya kematian Sang Pemberontak. Tapi, kenapa?

Meskipun aku tahu Kirana terlibat, tapi kenapa, Kirana perlu repot-repot menyegerakan kematian Sang Pemberontak. Siapa Kirana itu, berperan sebagai apa Kirana di malam pembunuhan Sang Raja? Kupikir hanya ada tiga penokohan penting; ayahku, Supra dan ketujuh pemuda terkutuk yang saling kutuk-mengutuk.

Aku menunggani kuda, lagi-lagi mengarungi lautan stellar plates yang menghambat tapak kaki hewan mamalia ini.

Ada badai di depan sana. Dan aku tetap pergi. Bentuk salju tabung dengan lempengan penutup melebur di sekitar pohon-pohon mapel, dan sebab tertiup terjangan angin hebat, sisinya melebar membentuk sayap tipis seperti piringan kristal. Peristiwa capped columns ini selalu terjadi ketika Ice bersin. Ia menciptakan salju rapuh yang pecah di udara.

Apa mereka baik-baik saja?

Aku berkali-kali menutup mata, menghindari salju yang terjerat oleh gelora pawana. Itu sangat rawan mencelakai aku. Pengelihatanku jadi terganggu.

Malam ini, malam pergantian tahun. Aku benci malam pergantian tahun. Oh. Aku baru ingat. Sebaiknya Yaya pulang ke Grand Palace kurang dari jam dua belas tepat, ketika dentang bel raksasa di alun-alun menggelontor di cakrawala. Karena memang begitulah perjanjiannya; ia hanya akan mengikuti kegiatan kemanusiaan sampai tanggal ini. Aku belum sempat mengecek apakah putri itu sudah berada di peraduannya atau justru Yaya masih berkelana ke dekat sarangnya Kaizo dan menyengsarakan aku sebagai walinya—selama Yaya tidak pulang, aku dihantui ketakutan akan keselamatannya. Bagaimana pun, Yaya ialah salah suatu aset kerajaan. Ia bisa dinikahkan ketika aku kalah perang.

Aku terlalu didistraksi oleh hujan salju yang menampar wajahku secara blak-blakkan langsung dari arah muka. Tetapi ketika aku mencoba serius mengarahkan navigasiku—karena area ini sulit dibedakan—aku memperoleh temuan baru. Adanya jejak kaki kuda terpatri di antara salju-salju. Aku tidak begitu memerhatikan jalan setapak semenjak aku masuk ke peradaban mapel ini. Jejak-jejaknya dangkal, dan ditutup oleh salju. Makanya aku makin tidak peka.

Seseorang dari Grand Palace mengkhianatiku.

Aku marah sekali. Jejak kakinya mendorongku untuk curiga, bahwa jalur ini baru saja dilalui kavaleri sebanyak ratusan unit kuda beserta penunggangnya. Kirana mustahil memobilisasikan tentara sebanyak itu tanpa ketahuan oleh petugas perbatasan. Tentara bayaran—sekumpulan rakyatku di bidang penyedia jasa tukang pukul—jugalah yang menjadi dalangnya. Mereka ini dibayar oleh Kirana, disuap, atau diiming-imingi sesuatu.

Dan Kirana tidak bisa menggerakan sumber daya sebesar ini kecuali ia dibantu seseorang berjabatan tinggi dari Grand Palace.

Kirana membawa ratusan orang untuk mencari Squill Siberia dan menghancurkannya. Menurutku itu sangat bodoh. Kalau aku jadi Kirana, dan aku membenci Si Pemberontak entah dengan kausalitas apapun, aku hanya akan menunggu mereka meninggal—bukankah memang begitu ramalannya?

Bibirku mengucapkan ramalan itu lagi, "Tatkala kelopak Squill Siberia terakhir jatuh ke tanah, keduanya akan lenyap. Hanya ada satu remedi mantera. Yaitu anak perempuan yang lahir di musim dingin saat salju sedang mengamuk. Ia berlari dari istana karena diincar oleh tenung jahat. Dan dialah, lupin untuk memecah kutukannya."

Tepat ketika aku menyelesaikan bait terakhir, aku menarik tali kekangku. Ada pemandangan bagus.

Benar. Ratusan orang berkumpul mengelilingi pondoknya ketujuh pria terkutuk itu.

Boboiboy x Reader | The Untold Tale of SnowhiteWhere stories live. Discover now