#26 indah POV part 2

11 1 16
                                    

Setelah berita itu viral ramai orang yang membicarakan hal itu. Banyak polisi berdatangan ke sekolah setiap harinya. Waktu itu gue lagi di perpustakaan bareng Rima. Gue sama Rima disuruh guru buat ambil buku paket pelajaran PKN untuk belajar.

"Eh, udah nih?" Tanya gue ke Rima.

"Kayaknya udah semua". Jawab Rima.

Setelah urusan gue di perpustakaan selesai, gue dan Rima keluar dari perpustakaan dengan membawa tumpukan buku PKN di tangan kami. Langkah kaki kami terhenti saat melewati ruang kepala sekolah. Di depan ruangan itu ada dua mobil polisi dan banyak pula anggota polisi yang berjejer di depan ruangannya. Pak bima, kepala sekolah kami terlihat tengah berbincang dengan salah satu anggota polisi. Entah apa yang mereka bicarakan. Mungkin bicara soal politik. Atau bisa jadi para polisi itu lagi melakukan investigasi soal berita yang lagi viral itu.

Fyi, pak Bima selain menjabat sebagai kepala sekolah beliau juga menjabat sebagai anggota dari salah satu partai di Indonesia. Pak Bima pernah hampir menjadi ketua umum partai tersebut tapi tidak jadi karena ada seseorang yang merebut posisi yang hampir diraihnya itu.

"Eh, ada apaan tuh?" Tanya Rima.

"Entahlah, mungkin ngomongin soal politik". Jawab gue.

"Udah yuk ah ke kelas". Ucap gue.

Tadinya gue sama Rima mau langsung balik ke kelas tapi kami mengurungkan niat begitu melihat Nova dan kak Jeffry yang tengah berbincang begitu mesra dari jauh.

"Eh, mereka pacaran ya?" Tanya rima.

"Gak tau, nanti kita tanya aja pas udah di kelas". Jawab gue.

"Udah yuk ah, nanti keburu dimarahin sama pak Ares bisa kelar kita". Ucap gue.

Kami pun kembali ke kelas dan membagikan buku paket ke setiap meja. Tak lama setelah itu Nova pun kembali ke kelas lalu duduk di samping gue.

Bel istirahat yang telah gue tunggu-tunggu pun berbunyi. Gue lagi jalan-jalan sendirian di sekitar area sekolah. Temen-temen gue lagi pada sibuk masing-masing. Rima sama Nafa lagi balikin buku ke perpustakaan. Ica gak masuk sekolah karena sakit. Dan Nova menghilang entah kemana.

Gue jalan-jalan sendirian karena memang lagi gabut aja. Andai aja Dey masih sekolah tu anak udah gue ajak bolos dah. Langkah kaki gue menyusuri koridor area kelas dua belas. Banyak para kakel dengan segala macam aktivitas meramaikan suasana koridor kelas dua belas. Langkah kaki gue terhenti di depan pintu UKS saat melihat pintu UKS yang sedikit terbuka. Gue yang penasaran pun membuka pintu UKS dan mendapati seorang siswa dengan penuh luka di punggungnya. Gue masuk ke ruang UKS dengan niat membantu Kaka kelas itu karena gue anak ekskul PMR. Jadi soal peruksan itu urusan gue. Gue menepuk orang itu kemudian orang itu berbalik. Dan gue mendapati luka di area dada nya.

"Kak Juan?" Ucap gue. Kak juan menutup mulut gue dengan tangan kanannya.

"Sttt jangan kencang-kencang!" Ucap kak Juan.

"Eh, so-sorry". Ucap gue.

"Ini, gue bantu obatin ya kak?" Tanya gue.

"Emang Lo bisa?" Tanya kak Juan.

"Gue anak PMR kak, ngobatin gini doang mah kecil buat gue". Jawab gue.

"Ya udah boleh ". Ucap kak Tian.

Gue mengambil beberapa macam peralatan medis yang kak Juan taro sembarangan tadi. Gue bantu kak Juan mengobati luka di punggungnya.

"Ini kenapa kak?" Tanya gue.

"Jatoh dari motor". Jawab kak Juan.

Tiba-tiba gue keinget sama berita yang lagi viral itu. Apa jangan-jangan kak Juan ya korbannya? Ah, tapi gak mungkin sih. Gak mungkin kak Juan korbannya.

"Makanya lain kali hati-hati kak kalo bawa motor". Ucap gue. Tidak ada jawaban dari kak Juan.

"Udah nih kak". Ucap gue.

"Makasih ya". Ucap kak Juan.

"Sama sama kak". Ucap gue.

Setelah itu gue hendak keluar dari UKS. Tapi gue mengurungkan niat karena di cegat oleh kak Juan. Kedua mata kami saling bertemu. Tatapannya kak Juan bikin gue salting.

"Bantuin gue pake baju juga dong! Sakit ini". Ucap kak Juan.

"Ini gak baik, kak". Ucap gue. Kak Juan maju selangkah demi selangkah ke arah gue. Bikin gue jadi semakin salting. Gue juga mundur selangkah demi selangkah sampe gak sengaja nabrak lemari besi yang ada di belakang gue.

Gue kabur dari UKS dan mendapati Nova yang udah stay di depan UKS.

"Ngapain Lo disini?" Tanya gue.

"Mau minta tolak angin, kembung nih perut gue". Ucap Nova.

"Eh tunggu! Kan harusnya gue yang nanya, Lo ngapain disini?" Tanya Nova.

"Habis liat setan". Jawab gue asal.

"Setan? Mana setannya? Gue mau liat". Ucap Nova yang hendak membuka pintu UKS.

"Eh, jangan dibuka! Ada kakel lagi tidur". Ucap gue.

"Ayok lah kita ke kantin!" Ucap gue sembari menarik tangan Nova.

Kak Juan.

Lo kenapa sih selalu bikin gue salting Mulu?


we got married Where stories live. Discover now