Number Twenty-one

63.7K 3.9K 82
                                    

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G

KOMEN KOMEN , VOTE VOTE YANG KOMEN VOTE DAPET PASANGAN SPEK FIKSI!!

***

Masih di sekolah, di tengah jam pelajaran menuju waktu pulang Alora izin permisi ke toilet. Bukan kebelet, melainkan bosan mendengar guru tersebut menjelaskan, bayangkan saja jam terakhir mata pelajaran ekonomi apalagi gurunya sangat tidak bisa berhenti berbicara, cara mengajar yang seperti anak SD nadanya membuat semua yang mendengarkan di serang rasa ngantuk.

Alora membasuh wajahnya agar terlihat lebih segar, guru itu membuat wajahnya menjadi tidak fresh lagi. Alora mengelap wajahnya dengan tisu saat membalikan badan dan selesai mengelap wajahnya, Alora di kejutkan dengan Syera di belakangnya.

"Anjing, bangsat!" Kaget Alora,  bagaimana tidak Syera berdiri di belakangnya dengan keadaan tubuh tidak rapi, melainkan berantakan,  rambut acak-acakan dan pakaian yang berantakan.

"Hahah, Lo kenapa? Mau cosplay jadi setan sekolah hah?" Gelak Alora memperhatikan penampilan Syera dari atas sampai bawah.

"Ini semua gara gara Kamu! Gara gara Kamu, harga diri akus sebagai cewek lembut hilang di ganti dengan cewek playing victim! Bahkan Anggota inti Liondark sedikit menjauh dari aku!!"

Alora menaikkan sebelah alisnya, "kok salah gue? Salah Lo mainnya kurang rapi, minimal kalo mau akting belajar dulu jadi gak bodoh kali" sarkasnya.

Dada Syera naik turun mendengarkan itu, "seharusnya aku dorong kamu dari rooftoop bukan dari tangga biar cewek ular kayak kamu mati!!" Teriak Syera.

Alora bertepuk tangan, "wahh Lo buka rahasia Lo sendiri?".

Alora mendekati Syera secara perlahan membuat Syera perlahan mundur.

"Jadi Lo yang buat gue jatuh, ck berkedok gue yang mau dorong Lo gitu? Sampah!!"

Bruk

Alora mendorong Syera sampai menabrak tembok, "gue akui cara Lo untuk dapet perhatian dari Liondark dan satu sekolah hebat. Tapi Lo salah pilih lawan" sinis Alora.

"Aku gak takut sama kamu Alora, cepat atau lambat semua orang akan memuja aku kembali".

Alora tertawa sinis, ia mengelus rambut Syera dan perlahan turun ke pipi. Alora menepuknya sedikit kuat.

"Oh ya?  Mimpi"

Plak

Alora menampar Syera, ia meraih tangan Syera dan memelintirnya. Emosinya memuncak, gara gara Syera dia mengalami perpindahan jiwa dan masuk ke tubuh ini untuk menyelesaikan semua tugas Alora,  membongkar dan membalaskan dendam.  Perempuan ini tidak sepolos itu.

"Arghh sakit!"

Suara renyah dari jemari Syera seperti alunan indah di telinga Alora. Senang, tapi belum puas.

Pintu terbuka menampilkan Rey yang kebetulan sedang lewat dan mendengar suara rintihan. Rey mendorong Alora dengan kuat sehingga kepala Alora terbentur wastafel. Alora terkejut sehingga tidak bisa menghindari.

"Alora, maaf gue reflek" panik Rey saat melihat darah segar mengalir dari kepala Alora.

"Hiks, Rey tangan aku. Kamu malah sibuk sama Alora, aku pacar kamu Rey hiks".

Rey tidak mempedulikan itu ia mendekati Alora, Alora langsung menendang Rey kuat.

"Shh, bangsat!! Gak usah Lo deketin gue, najis tau gak!" Kesal Alora. Ia bangkit sembari memegangi luka di kepalanya.

GEAMA CEARCALL [transmigrasi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang