Number Thirty-five

40.9K 2.7K 165
                                    

Huhu guys, makasihh udah 1jt pembaca 🥺💗

Aku ganti judul sesuai nama permainan di dalam cerita ini karena emang udah ada niatan untuk ganti.

Absen dulu buat 'coco' tercepat 👉🏻

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G

***

Pagi ini cuaca sangat cerah, matahari yang sangat terik dan langit biru cerah yang indah di pandang. Kelas Alora sedang jam pelajaran olahraga, Alora sedang melakukan pemanasan di lapangan sekolah bersama teman teman sekelas lainnya.

Dengan rambut yang di kucir menjadi satu membuat kadar kecantikan Alora melebihi kapasitas perempuan pada umumnya. Rey sampai tidak fokus melihat perempuan yang dulu mengejar cinta dari dirinya. Ntah apa yang Alora buat sehingga yakin dari berubah menjadi yang sekarang, yakin menjauhi dirinya dan menghapus perasaan untuk Rey.

Gerry menyenggol lengan Rey, "bisa gak sih, Lo gak usah liat Alora lagi!".

Rey menatap tajam Gerry, "maksud Lo?".

"Lo gak lupa kan keadaan bang Figo sama Elang sekarang itu gara gara siapa?"

"Gue yakin ada sebab dia lakuin itu ke Syera sama Lily" jawab Rey.

Gerry tertawa sinis, "bener ya cinta itu buta, bedanya Lo itu udah buta , tolol lagi!" Sarkas Gerry sebelum melenggang pergi begitu saja, tidak peduli namanya di teriaki oleh guru olahraga.

Rey mengacak rambut nya frustasi, persahabatan mereka menjadi berantakan yang Rey sendiri tidak tahu apa akibatnya. Sungguh bodoh!

***

"Duh lama banget sih istirahat nya" keluh Ayna di pinggir lapangan.

Setelah pemanasan mereka bertiga lebih memilih duduk di pinggir lapangan daripada harus ikut bermain permainan olahraga, toh gurunya udah kembali ke kantor.

"Lo mau ke kantin? Kalo mau mau ke kantin ya ke kantin aja ngapain coba nunggu istirahat, kan kita lagi olahraga " ucap Grey.

Ayna menggelengkan kepalanya,"aku mau ketemu sama El".

Grey mendengus, "Na, Alora udah bucin sekarang Lo ikutan bucin. Gue yang secantik ini kok gak ada yang bucinin ya!" Pekik Grey terlampau kesal.

"Gue tau kenapa gak ada yang bucinin Lo" ucap Alora.

Grey dan Ayna menatap Alora sembari menunggu perkataan Alora.

"Gimana cowok mau bucinin Lo, kalo ada yang deketin Lo jawabnya, siap di selingkuhi sama jaemin? Lo bukan spek jaemin! Minimal kayak jaemin dulu lah"

Ayna mengangguk setuju,"bener kamu terlalu memprioritaskan yang gak bisa kamu gapai, udah gak bisa di gapai masih aja di harapkan" celetuk Ayna.

Grey memasang wajah sedih, "sedikit tertampar " Alora dan Ayna tersenyum mendengarnya tetapi kembali melunturkan senyumannya saat mendengar ucapan Grey selanjutnya.

"TAPI TIDAK PEDULI HAHAH, RELA MENCINTAI NA JAEMIN SECARA UGAL-UGALAN!!"

Alora melempar handuk kecil untuk mengelap keringat tepat di wajah Grey.

"Pelanin suara Lo njing!"

Grey melempar handuk tersebut, "sialan!! Lo pikir muka gue apaan Ra! Gantungan hah! Lagian suara gue ini emas yang sangat enak untuk di dengar, terima aja apa yang besti Lo punya ini".

GEAMA CEARCALL [transmigrasi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang