Number Thirty eight

18.8K 1.5K 164
                                    

Hallo sayang akuu

Nungguin yaa

Absen dulu👉🏻

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G
***

Di sebuah ruangan ICU seorang gadis sedang berjuang antara hidup dan mati dengan alat-alat medis yang menempel pada tubuh nya. Dua bulan lamanya gadis itu setia memejamkan matanya, dia Nora Karalyn.

Jari-jari gadis tersebut bergerak, matanya mulai terbuka. Suster yang baru saja datang untuk memeriksa langsung, berlari ke arah Nora dan menekan tombol untuk memanggil dokter.

Mata Nora terbuka sempurna, tetapi mengeluarkan air mata. Mengingat kejadian-kejadian saat menjadi Alora dan juga Varro, ia bertanya-tanya apa itu mimpi atau kenyataan?.

Seorang dokter langsung datang dan memeriksa. Akhirnya Nora dinyatakan berhasil melewati masa kritisnya dan sekarang ia di pindahkan di ruangan rawat inap. Masih sama, Nora hanya diam dan melamun.

Nora memegang dadanya yang terkena tembakan Adnan, tidak luka tetapi jika di sentuh sangat nyeri. Berarti itu nyata?.

"Varro" lirih Nora.

Pintu ruangan terbuka menampilkan seorang wanita dan pria dan seorang anak SMP laki- laki yang masih mengenakan pakaian sekolah menghampiri Nora dengan air mata, mereka adalah Naya dan Arga , orang tua Nora dan juga Shaka adik laki-laki nya.

Naya memeluk Nora erat, begitu juga dengan Nora yang memeluk mama nya erat. Nora sangat merindukan mereka, senang bisa bertemu kembali, tetapi sedih harus berpisah dengan orang yang di cintai nya.

"Akhirnya kamu sadar sayang, mama kangen banget sama kamu" lirih Naya, Naya melepaskan pelukannya dan sekarang giliran Arga.

"Miss you princess, papa" Arga mengecup puncak kepala Nora, dan sekarang giliran Shaka.

"Hua lama banget Lo kak tidurnya! Gue jadi gak ada temen ribut kangen banget sama Lo!" Pekik Shaka histeris.

Nora terkekeh, "Nora juga kangen sama kalian semua".

"Alhamdulillah kamu bisa sadar sayang, mama takut kamu kenapa-kenapa".

"Nora udah sadar, jangan sedih lagi dong sini peluk" mereka semua berpelukan saling menyalurkan kehangatan dan rasa kasih sayang.

***

Beberapa Minggu kemudian, Nora sudah di izinkan kembali kerumah tiga hari yang lalu. Kini gadis itu tengah duduk di rerumputan tepi danau yang tidak jauh dari rumahnya. Angin sejuk menerpa wajahnya. Nora memegang sebuah buku diary yang baru saja ia beli dengan tujuan untuk mengabadikan Varro di buku ini.Tangan lentiknya sibuk menulis tentang Varro .

Dear Varro, datang lah ke mimpi ku. Aku rindu wajah mu, aku rindu suara kamu dan aku rindu harum kamu. Aku bahagia bisa bertemu keluarga aku, tetapi aku juga sedih tidak bisa melihat mu lagi.

Aku sadar sampai kapan pun kita tidak bertemu, karena kamu hanya fiksi di sebuah novel. Tapi nggak dengan hati aku, hati aku yakin kalau kita akan bertemu kembali. Jika benar aku sangat menantikan nya. Aku merindukan mu, datang lah ke mimpi aku.

Nora menatap tulisan, tiba-tiba ia mencium sebuah parfum cowok. Parfum yang membuatnya mengingat seseorang yang berada di tulisannya. Nora berkeliling mencari aroma tersebut, namun sialnya ia hanya sendiri di situ.

Dejavu itu tidak enak, menyakitkan dan membuat sulit melupakan.

Nora langsung meluruhkan air matanya, Nora berteriak sekerasnya. Tubuh Nora meluruh di atas rerumputan. Ia membenci takdirnya saat ini.
Kenapa ia harus mengalami hal seperti ini?.Berpisah tanpa banyak mengucapkan kata apa pun. Nora benci perpisahan.

GEAMA CEARCALL [transmigrasi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang