Number Twenty-eight

47.7K 2.7K 9
                                    

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G

Selamat menunaikan ibadah puasa buat kita yang Islam💗

****
Beberapa tahun yang lalu....

Gerald menatap bahagia ke arah istrinya yang baru satu bulan lalu melahirkan putri kembar mereka, istrinya baru saja menidurkan Alira dan sekarang giliran Alora.

"Kalo kamu udah selesai, kamu istirahat ya, pasti capek ngurusin dua bayi sekaligus" ucap Gerald.

"Iya mas, gak capek kok kalo lihat mereka semakin hari semakin aktif"

Bruk

"MAMA PAPAA ARGH!!!!!!"

"Figo"

Keduanya reflek berlari menuju lantai satu dengan membawa Alora dan tanpa sadar meninggalkan Alira di dalam kamar sendirian. Betapa terkejutnya keduanya melihat Figo pingsan dengan kepala berdarah.

"SIAPA KALIAN?" Tanya Gerald berteriak kepada segerombolan orang memakai topeng hitam.

Gerald dan Andini tidak sadar salah satu dari mereka naik ke atas. Andini masih terus menangis membangunkan Figo. Ia ingin minta tolong kepada pembantu namun mereka semua sudah jatuh pingsan.

"Gak perlu tau, serang" jawab seorang yang berada di tengah yang sudah pasti dalangnya.

Gerald pun berusaha mengimbangi mereka, namun tetap saja ia kalah telak. Andini gak boleh diam saja, Andini diam- diam berlari untuk menyembunyikan Alora agar aman.

"Disini dulu ya sayang, mama bantu papa Alora jangan nangis oke?"

Andini keluar dari gudang dengan balok kayu di tangannya, Andini memukul mereka saat mereka sibuk menghajar suaminya yang sudah terkapar.  Namun Andini tetap kalah, saat seseorang memukulnya dari arah belakang.

Bugh

Andini menjatuhkan balok di tangannya, bau anyir keluar dari kepalanya. Dengan mata yang hendak terpejam, Andini melihat seseorang membawa Alira kabur.

"Alira"

Bruk

Andini pingsan.

Sedangkan dua orang bertopeng sudah membuka topengnya.

"Kau ngapain ngambil anaknya huh?" Sinis pria berkumis.

"Kalo kita gagal membunuh mereka, setidaknya mereka kehilangan salah satu buah hatinya" sahut pria sedikit berjanggut.

"Yasudah, kau buang saja anak itu. Aku tidak mau punya anak lagi"

Mobil yang mereka naiki berhenti di jalanan sepi, pria berjanggut itu keluar dan meletakkan bayi Alira ke dalam tempat sampah. Pria tersebut kembali ke dalam mobil dan meninggal bayi yang baru berumur satu bulan itu di tempat sampah di sekitar jalanan sepi. Sekitar satu jam baru Alira di temukan oleh keluarga Ken.

***

"GIMANA SIH KALIAN! AKU UDAH NUNGGU TAPI KENAPA KALIAN NUNDA TERUS BUAT CULIK DIA HAH!!"  Teriak Syera.

"Udah gue bilang, Alora di jaga sama orang yang lebih kuat dari kita kita, kalo Lo mau berhasil ya sabar, kalo Lo mau mati yaudah ayo" cetus cowok itu.

Syera pagi ini sengaja bolos sekolah demi bertemu orang yang ia dan Lily bayar,  tetapi tetap saja jawab mereka sama.

"Gak guna kalian!"

Bruk

Syera keluar dengan emosi yang sudah berada di ubun ubun kepalanya. Ia mengepalkan tangannya.

GEAMA CEARCALL [transmigrasi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang