Bab 8: Apa Selanjutnya?

23 15 8
                                    


༺༻༺༻༺༻

Saling tatap menatap, mereka bertiga gemetar saat ingin memperkenalkan diri mereka.

Jenderal

Jenderal

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

"Eee... Hai?" ucap Satya yang salah bicara, "aduh... Aahk, kacau." bicara dalam benak nya.

"Hai, nama ku Mars, aku pengendali air yang telat membantu kerajaan kalian," ucap Mars memperkenalkan diri nya dengan ekspresi dingin.

"Hans, pengendali Tanah, sama seperti Mars, aku pun telat." ucap Hans yang mengulurkan tangan nya ingin berjabat tangan.

"Satya, pak! Pengendali Udara, kami bertiga salah karena terlambat membantu kerajaan kalian, kami siap bertanggung jawab dan menerima perintah yang Anda beri kan." ucap Satya.

"Jadi mereka bertiga orang dari negeri jauh itu?" tanya Sang Jenderal.

"Ya, aku bertemu dengan mereka saat berada di reruntuhan kerajaan." ucap Sang Putri.

"Kamu apa? Sudah ku bilang jangan pergi kesana, itu dapat membahayakan diri mu sendiri." kata Sang Jenderal yang marah pada Sang Putri.

"Maaf, memang benar saat aku hendak kembali, aku bertemu dengan para Losil dan seorang Solertion, tapi aku selamat dengan sedikit bantu dari mereka." ucap Sang Putri.

"Itu dia, yang pernah berurusan dengan Solertion, jika tidak ingin menjadi target buruan mereka." kata Sang Jenderal.

"Maaf, tapi ini dia getah Kappus nya sesuai dengan yang kau katakan," ucap Sang Putri memberikan Getah itu kepada nya.

"Baiklah, uhh... Huuuu... Jadi ini mereka, pejuang keterlambatan?" kata Sang Jenderal, "tapi untuk apa mereka kemari, apa yang mereka ingin bantu? Membangun kembali kerajaan yang sudah porak-poranda!?"

"Kami minta maaf atas hal itu, kami akan bertanggung jawab untuk itu, membantu kalian mengembalikan kerajaan Candrasi seperti sedia kala." ucap Satya.

"Tunggu, apa? Hei bro apa yang lu omongin sih, serius lu sampe membangun kerajaan itu sedia kala." Hans berbisik pada Satya.

"Memang kalian bisa apa? Melawan prajurit Baraksi sampai mati untuk membebaskan para warga Candrasi yang di tahan hah?" ucap Sang Jenderal.

"Apa mereka masih hidup?" tanya Satya.

"Ya, mereka sebagian yang tertangkap masih hidup dan di tahan di kerajaan Baraksi." jawab Sang Jenderal.

"Maka dari itu, kami akan berusaha membebaskan mereka semua, itu tujuan kami sekarang." kata Satya.

"Dengan melemparkan batu, mengipas-ngipasi kan para prajurit dan menyemburkan wajah mereka dengan air, hah konyol sekali." ucap Sang Jenderal meremehkan mereka.

"Tidak, kami lebih kuat dari itu." ucap Hans.

"Jika begitu, buktikan lah, besok saat matahari terbit aku menunggu kalian di sini untuk lihat seberapa hebat kemampuan kalian." ucap Sang Jenderal, "maka dari itu kalian akan tidur di kandang kuda bersama Lili."

3 Idiot, Pejuang Dan Sang PutriWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu