Bab 14: Hari Yang sangat Beruntung

9 3 2
                                    

༺༻༺༻༺༻

"Buset dah, gak nyangka gwa." ucap Hans sambil mengganti baju di kandang kuda.

"Napa emang nya?" tanya Satya.

"Lah bro, pas tadi itu tuh, gak nyangka gwa udah nyari nya susah-susah eh, malah isi nya begituan kocak." jawab Hans.

༻꫞ Flashback ꫞༺

Sekembalinya mereka bertiga di tempat tinggal Sang Jenderal, mereka bertiga pun pergi menemui Jenderal Zakka untuk memberikan kantung goni dari pemberian Sesil Sang wanita kadal yang mereka jumpai saat mereka bertiga menjalankan tugas.

Saat bertemu Sang Jenderal mereka langsung memberikan nya "Jenderal, ini, hanya ini yang dapat kami bawa dari sana." ucap Satya sambil menundukkan badan dan kepala nya.

"Oh ya, tidak apa-apa, ini lebih dari cukup." ucap Sang Jenderal saat menerima kantung goni itu dari Satya.

"Emang nya apa sih isi nya?" tanya Hans pada Sang Jenderal.

"Oh, lihat lah." lalu Sang Jenderal pun membuka kantung goni itu dan mengambil sesuatu yang ada di dalam, sesuatu itu ternyata berupa.

"Tunggu, kayak tau ini apa." kata Hans.

"Oh ini mah bibit tomat." ucap Mars setelah melihat nya.

"Lah bener, jadi selama ini kita di tugasin buat nyari bibit tomat?" tanya Hans dengan ekspresi kesal sambil menggesek gesekan kedua rahangnya.

"Tapi kenapa isi dari harta itu bibit tomat?" tanya Satya yang heran dengan hal itu.

"Ya, ini binih buah tomat, karena ini cukup langka di sini," jawab nya, "dan juga apa kalian masih belum tau untuk apa sebenarnya Candi itu di bangunan di sana?"

Lalu Mars menjawab, "Dari semua gambar serta ukiran yang ada di sana, semua itu mengacu pada satu hal."

"Oh ya, saat manusia kadal itu bercerita tentang kisah leluhur mereka bersama para pengungsi yang saling berkerjasama membangun Candi, mereka membangun Candi itu di saat krisis makanan akan terjadi." ucap Satya.

"Jadi sebenernya Candi itu di buat jadi lumbung pangan gitu?" kata Hans.

"Betul sekali, beberapa benih-benih langka tersimpan di dalam sana, salah satu nya ini." ucap Sang Jenderal.

* * *


"Hm, ya sebenarnya gak salah juga sih, tapi lu gak bener juga." kata Satya sambil mengenakan sleeping bag.

"Salah nya dari mana bro...?" tanya Hans.

"Ya... Sebenarnya kita kalo udah tau maksud dari cerita-cerita yang di ceritain sama Sesil juga dari gambar di sana itu, kita pasti udah tau harta apa yang di simpan di sana." ucap Satya yang menerangkan.

"Dah, dah, geura sare, aing deui eung keuna nu ngahudang kan maneh kabeh." kata Mars sambil mengenakan sleeping bag.

Artinya: "dah, dah, cepet tidur, aku lagi nanti nya yang bangunin kalian."

Lalu mereka bertiga segera tidur setelah Mars mengatakan itu. Tetapi baru saja merasakan rileks nya tidur, sejam kemudian Mars terbangun oleh sesuatu yang mengganggu di benak nya dan itu membuat nya kesulitan untuk tidur kembali.

"Kok gini dah, rasa na aya nu ngeganjel di hulu." lirih Mars.

Artinya: "kok gini ya, rasa nya ada yang mengganjal di kepala."

Mars pun mencoba segala cara agar ia dapat kembali tidur. Dengan mengubah posisi tidur nya, meminum air, sempat push up, dan yang terakhir ia mencoba mencari udara segar di luar.

3 Idiot, Pejuang Dan Sang PutriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang