Bab 15: Teman Pemburu

6 3 4
                                    

༺༻༺༻༺༻

Tak cukup dengan semua tugas-tugas yang membuat nya lelah setengah mati, Mars kini terjebak dalam sebuah perangkap untuk hewan yang menjerat diri nya dan ia harus berurusan dengan orang yang memasang jebakan itu.

"Naha aing poe ieu apes wae."

Artinya: "kenapa aku hari ini sial melulu."

"Dia bicara apa? Apa kau mengerti adik?"

"Sama sekali tidak kak, tetapi lihat! Gelandang ini mempunyai tongkat yang unik."

"Wah, akan mahal jika kita menjual nya, hahaha..."

Terdengar suara dua orang yaitu kakak adik, yang satu seorang kakak suaranya terdengar seperti suara laki-laki dengan suara yang sedikit berat. Dan yang satu, adik nya, terdengar suaranya seperti wanita atau seorang gadis.

Mereka berusaha menjarah barang-barang milik Mars, dalam posisi terbalik Mars berusaha untuk lepas kan diri, namun percuma karena yang ia lakukan hanya bergerak seperti ulat yang menggeliat.

Ia berusaha mengambil tongkat di punggung nya, akan tetapi kalah cepat dengan kakak adik itu yang sudah mengambil tongkat milik nya duluan.

Dalam kondisi stress dan kesal Mars menjadi seorang yang bertemperamen marah, "woi!! Ulah nyokot iteuk aing, maneh belet, belegug dia." Mars yang mengucapkan sumpah serapah.

"Hei gelandang, aku tidak tau apa yang kau bicara kan, kau menggunakan bahasa apa? Bahasa orang mabuk hah? Hahaha..." ucap yang perempuan.

"Ya allah, kunaon jadi kieu?" ucap Mars.

Artinya: "ya allah, kenapa jadi begini?"

"Sudah, sekarang bantu aku mengikat tangan nya adik." ucap yang laki-laki.

Mereka berusaha mengikat tangan dan kaki Mars agar ia tidak dapat melepaskan dirinya. Tetapi Mars memberontak dan membuat mereka kesulitan untuk mengikat dirinya, namun itu hanya sementara dan pada akhirnya anggota tubuh nya terikat semua.

Mars tidak bisa melihat tampang mereka di karena kan hari sudah mulai gelap dan membuat pandangan menjadi redup. Pada akhirnya Mars yang sebelum nya tergantung kembali menapak ke tanah walau dirinya tetap terikat, ia di bawa dan di gotong oleh kakak adik itu, membawanya pergi bersama mereka, menjadi semakin lebih jauh dari cabin Sang Jenderal.

Mars di bawa oleh mereka ke sebuah perkemahan di tengah hutan, sesampainya mereka membawa dirinya ke dalam perkemahan, disana Mars melihat banyak orang yang terlihat familiar bagi nya.

Lalu seseorang pria dengan kepala plontos yang membawa perisai di punggung nya menghampiri Mars, pria itu juga terlihat familiar bagi Mars nya seperti pernah bertemu dengan nya sebelum nya.

"Oh... Lihat, si kecil gelembung, hei bagaimana kabur mu nak, ingat aku?" ucap pria yang menghampiri nya itu.

Saat di lihat lebih seksama lagi Mars baru sadar dan teringat ternyata pria itu adalah bandit yang ia lawan bersama Hans, Satya dan Sang Putri saat berada di hutan Java di tengah perjalanan menuju tempat Sang Jenderal pada waktu itu.

"Kau..."

"Sssttt... Diam lah, kau di sini sebagai tamu istimewa yang akan menikmati berbagai penyiksaan yang pernah kau lakukan terhadap kami, hihihi..." setelah mengucapkan semua itu, ia lalu pergi meninggalkan Mars yang akan di bawa di tengah-tengah perkemahan para bandit dan juga perampok.

Dalam benak Mars ia merasa hari ini adalah hari yang begitu buruk bagi nya, namun di sisi lain ia pun tahu bahwa cepat atau lambat hal ini akan terjadi, karena terkadang orang tidak bisa menerima perbuatan seseorang pada dirinya walaupun itu adalah suatu balas akibat tindakan atau hal buruk yang pernah di perbuat.

3 Idiot, Pejuang Dan Sang PutriWhere stories live. Discover now