Bab 9: Penyusupan

17 11 4
                                    

༺༻༺༻༺༻

Kota Barter, kota yang di gadang-gadang sebagai kota dengan kesejahteraan perekonomian yang tinggi di pulau Adilam karena kota itu seperti nama nya Barter bertukar barang, informasi, dan yang lain nya. Dengan biaya pajak yang cukup rendah dan biaya tempat tinggal murah serta biaya masuk barang impor dengan harga rendah menjadikan kota Barter, kota yang sejahtera.

Terlepas dari itu semua, kota Barter di duga memiliki pertukaran gelap di sana atau pertukaran secara ilegal tidak di sertai dengan persetujuan pemerintah kota. Hal itu menjadi daya tarik orang-orang yang ingin bertukar barang yang memiliki keistimewaan dan ciri khas tersendiri, oleh karena itu mereka bertiga di tugas kan untuk mengambil barang atau benda yang istimewa oleh Sang Jenderal, namun mereka di harus menyusup ke dalam istana kota karena tempat yang di ada dalam proses pertukaran barang ilegal tersebut ada di sana.

"Eee... Jadi kita di suruh untuk mencuri begitu?" tanya Satya.

"Siapa yang mengajar untuk mencuri, tidak. Aku bilang mengambil benda yang sudah di rebut oleh orang-orang itu." kata Sang Jendral menjelaskan pada mereka.

"Jadi sebelum nya itu barang mu yang di curi dari mu dan kamu menyuruh kami untuk mengambil kembali, begitu?" tanya Hans yang mengerti maksud dari itu.

"Tepat sekali, maka dari itu aku akan menugaskan Sang Putri untuk ikut bersama kalian." ucap Sang Jenderal.

"Tunggu, tunggu, aku ikut bertugas bersama mereka? Apa Jenderal bercanda!?" ucap Sang Putri dengan raut kesal di wajahnya.

"Ya, tentu saja, untuk berjaga-jaga jika kalo mereka gagal dalam tugas ini jadi aku tidak akan repot-repot melatih mereka." dengan santai nya Sang Jenderal mengatakan itu. "Dan satu hal lagi, jangan menggunakan kekuatan elemen kalian di hadapan orang lain selain kami."

"Tentu kami akan membawa barang itu pada mu, tapi sebelum nya barang atau benda seperti apa itu, dari bentuk atau rupa nya?" tanya Satya.

"Maka dari itu lah aku menugaskan Sang Putri bersama kalian, dia akan memberitahu kalian saat sudah sampai di sana, baik, sekarang mulai lah kesana!" kata Sang Jenderal. "Sementara aku akan lanjut menginterogasi Solertion di dalam."

Mereka dengan terpaksa melakukan apa yang di perintahkan Sang Jenderal, menyusup ke dalam istana dan mengambil benda yang di katakan nya itu. Baik di Kerajaan atau pun bukan di Kerajaan lagi Sang Jenderal tetap lah Sang Jenderal, ia selalu memerintah kan murid atau prajurit nya, layak nya Sang Jenderal pada umumnya, itulah Jenderal Zakka.

ᯓᯓᯓᯓ

Melintasi hutan gelap, melewati hutan Java yang indah dan tidak melihat lagi para perampok yang menyerang mereka kemarin, dan sampai lah mereka kembali di kota Barter.

Kali ini mereka tidak masuk melalui gerbang masuk kota karena beberapa alasan, salah satu nya kejadian Mars pada waktu itu, mereka berempat masuk melalui pintu masuk rahasia yang berada di samping tembok pembatas kota, pintu masuk rahasia itu adalah lubang berukuran cukup besar yang di sembunyikan oleh para penyeludup yang akan melakukan acara Barter barang-barang ilegal.

"Lewat sini," ucap Sang Putri.

"Gwa kayak ngerasa jadi maling dah." ucap Hans merasa bahwa tidak mereka ini tidak benar.

"Udah masuk aja dulu, jangan banyak bacot lah." kata Satya pada Hans.

"Yang penting kita ngambil yang gak kita aja," ucap Mars.

Setelah masuk mereka menelusuri terowongan bawah tanah seperti yang ada di kota kristal, Sang Putri memimpin mereka di depan menuntun mereka ke tempat acara Barter ilegal yang akan di ada akan, mereka bertiga bingung tentang Sang Putri yang mengetahui jalan-jalan menuju ke tempat acara barter ilegal itu yang akan berselang.

3 Idiot, Pejuang Dan Sang PutriWhere stories live. Discover now