Bab 21: Tugas Menjelajah

3 2 2
                                    

༺༻༺༻༺༻
◥◤

◥◤

◥◤

Mereka yang melihat peristiwa itu sontak tercengang dengan mulut yang menganga. Mars yang setelah melakukan hal itu, ia langsung jatuh tersungkur kaku.

Hans mencoba menolong nya, sementara Sang Putri berlari menuju hutan Gelap, hendak mengecek keadaan Sang Jenderal.

"Bro, hah... Lu—lu gak apa-apa kan? Bro?" Hans yang mencoba membangunkan Mars.

Akan tetapi setelah Hans berusaha membangun kan nya, sampai mengguncang-guncang kan tubuh nya beberapa kali, tidak ada respon sama sekali.

Lalu Hans menendang Satya, bermaksud untuk meminta bantuan.

"Woi bro, jangan tidur mulu lu, ini bantuin gw nolongin temen kita." ucap nya sambil menendang badan Satya.

"Setdah, lu kalo nyuruh jangan nendang-nendang napa." ujar Satya yang telah bangun.

Lalu mereka berdua menggotong Mars masuk ke dalam tempat mereka biasa beristirahat, kandang kuda.

Meski terdengar tidak layak sebagai tempat berehat, namun pada kenyataan nya begitu lah.

Setelah masuk ke dalam, mereka berdua meletakkan Mars di atas tumpukan jerami agar lebih nyaman.

Sementara itu Sang Putri yang pergi menuju hutan Gelap karena ingin mengecek keadaan Sang Jenderal Zakka, ia melihat sebuah pohon dengan bekas seperti sebuah benda yang keras di hentak kan ke pohon tersebut.

Saat melihat-lihat pohon itu, Sang Putri mendengar suara Sang Jenderal yang berasal dari semak-semak di dekat nya. Saat di cek, ternyata memang benar, Sang Jenderal berada di sana berusaha berdiri dengan bersandar pada pohon jati yang berada di situ.

Lalu Sang Putri pun membantu nya, walau lebih berat ketimbang membantu Mars berjalan.

Lanjut ke sudut pandang mereka bertiga, Hans dan Satya melakukan banyak cara untuk menyadarkan Mars. Mulai dari menciprat kan air ke wajah nya, menampar wajah nya beberapa kali, sampai yang paling absurd mencubit kedua puting dada nya.

Di saat mereka sedang mencoba menyadarkan Mars, mereka mendengar suara Sang Putri yang telah kembali, juga terdengar suara Sang Jenderal yang sedang bersama nya.

"Dah balik bro."

"Yuk coba cek."

Mereka berdua pergi meninggalkan Mars yang sedang pingsan, mereka hendak mengecek keadaan Sang Jenderal setelah terkena serangan yang berasal dari Mars.

Di saat mereka mencapai bagian depan pintu cabin, mereka melihat Sang Putri yang tengah membantu Sang Jenderal masuk ke dalam cabin.

Lalu Sang Putri menyuruh mereka berdua untuk menunggu di teras dahulu, mereka yang ingin melihat bagaimana keadaan Sang Jenderal, terpaksa mereka harus menunggu di sana.

Sambari menunggu, mereka sedikit berbincang-bincang mengenai sahabat mereka, Mars.

"Yo bro," panggil Hans.

"Apa?" tanya Satya.

"Lu ngerasa ada yang aneh gak sih sama Mars."

"Emang nya kenapa tuh bro?" Satya yang bingung.

Lalu Hans mencoba menerangkan sedikit yang ia tangkap dari beberapa kejadian di saat mencari Mars sampai saat ini.

"Di awal kita nyari si Mars gw ngerasa ada yang aneh bro."

3 Idiot, Pejuang Dan Sang PutriWhere stories live. Discover now