Bab 12: Kisah Di Balik Nya

7 5 1
                                    

༺༻༺༻༺༻

Hans pada akhir ada kembali bersama sahabat nya, setelah melewati banyak masalah yang ia hadapi di Area Balsik. Lalu ia bergegas menemui kedua sahabat nya yang berada di sekitar cabin, walau sebenarnya ia belum bisa menjelaskan apa maksud diri nya pergi tanpa sepengetahuan mereka.

"Bro! Akhirnya gw berhasil balik juga!" Hans yang kegirangan, tetapi kedua sahabat nya itu diam saja, sama sekali tidak menoleh atau merespon sedikit pun.

Lalu saat di dekati, "Astaga, lu berdua kenapa dah bisa begitu." ucap Hans yang terkejut setelah melihat wajah Satya dan Mars.

"Akhirnya situ balik juga, kacau emang nih orang." ucap Satya dengan suara seperti bicara sambil mengunyah.

"Napa muka lu pada bisa bonyok-bonyok memar begitu?" tanya Hans dan sedikit tersenyum menahan tawa.

"Ya gara-gara maneh teu aya, jadi kalah tarung sama Jenderal." ucap Mars, cara bicara seperti Satya.

"Hahaha... Untung gw pergi, jadi gak ikut-ikutan bonyok kayak lu pada." kata Hans yang tertawa lepas.

Lalu ada Sang Jenderal keluar dari pintu cabin dan menghampiri mereka bertiga, sambil berjalan Sang Jenderal berkata "wah, wah, wah... Lihat siapa yang kembali huh, si Hans yang tangguh," ucap Sang Jenderal dengan nada menjelekkan, "Bagaimana perjalanan mu di hutan gelap Area Balsik? Menyenangkan bukan bertemu dengan penghuni di sana?" tanya nya.

"Bagaimana Jenderal tau kalo aku ke sana?" tanya Hans yang heran.

"Seorang anak yang kesal pada ayah nya akan pergi, namun ia akan kembali karena masih membutuhkan sosok nya." ucap Sang Jenderal dengan peribahasa.

Hans yang mengerti maksud dari pribahasa itu lantas berkata "...Ya mungkin aku masih perlu bimbingan lagi, berada di hutan itu membuat ku teringat dengan perkataan guru ku dulu."

"Apa yang di katakan nya?" tanya Sang Jenderal.

"Jangan pernah lari dari tanggung jawab yang telah di buat, hadapi masalah dan selesaikan dengan suatu cara."

Setelah mendengar nya Sang Jenderal tertawa beberapa saat, setelah selesai tertawa ia berkata "Itu artinya kamu tahu satu-satu nya cara menyelesaikan nya dengan berlatih dan berguru dengan ku untuk menjadi lebih kuat, bukan kah begitu?"

Hans menghela nafas sejenak lalu menlanjutkan "Yah... Kurang lebih begitu." dengan santai nya Hans membalas.

"Hahaha, baik sudah, sudah, karena kalian bertiga mengalami hari yang berat hari ini, bagusnya kalian makanan dulu dan setelah itu beristirahat, karena besok adalah hari yang berat." setelah menyelesaikan kalimat nya, Sang Jenderal berjalan masuk ke dalam cabin nya.

"Hadeh... Kacau emang situ, main pergi-pergi aja, udah tau ini latihan kita bersama." ucap Satya yang kesal dengan perbuatan Hans hari ini.

"Sorry-sorry bro, insaf gw, tar gw ceritain perjalanan gw pas di sana dah." ia menyelesaikan kalimat nya sambil berjalan masuk ke kandang kuda, "Haa... Ngagetin aja nih burung." terkejut karena Lili mendarat tepat di depan Hans.

Malam hari nya...

"Jadi gimana awal nya, kok situ pergi tiba-tiba, udah kaga mau lanjutin ini lagi?" tanya Satya sambil membenahi tas ransel nya.

Hans menjawab "Sebenernya gw kesel aja, kenapa kita harus repot-repot lakuin ini semua gitu," jelas nya, "Terus lu pada gak sependapat sama gw, jadi gw mending pergi balik aja, walau sebenarnya gak tau jalan ke tempat titik awal nya." tersenyum sedikit.

"Ya ela, cuman begitu doang lu kabur," ucap Satya dengan ekpresi masam di wajah nya.

"Terus, kata nya maneh arek cerita, mana?" tanya Mars sambil memberi saleb di bagian wajah nya yang memar.

3 Idiot, Pejuang Dan Sang PutriWhere stories live. Discover now