Bab 18: Bertemu

4 2 3
                                    


༺༻༺༻༺༻

berjalan dengan perasaan sedih dan hancur, setelah apa yang telah terjadi. Sang Putri berjalan kembali ke cabin sambil merenungi kejadian yang di alami nya.

Perlahan ia pun sampai kembali ke cabin, Sang Jenderal yang menantikan ia kembali dan saat ia melihat Sang Putri Sang Jenderal langsung bergegas menghampiri dirinya.

Sambil gelisah bercampur cemas Sang Jenderal menanyai keadaannya diri nya, "akhirnya kamu kembali, kamu tidak apa-apa kan?"

Sang Putri tidak mengatakan satu patah kata pun, melainkan ia menjawab nya dengan mengangguk.

"Syukur lah, lalu apa kamu kembali hanya seorang diri?" tanya Sang Jenderal.

Kali ini Sang Putri tidak menjawab pertanyaan nya itu, tetapi di saat Sang Jenderal menanyai hal tersebut, ekspresi wajah Sang Putri tiba-tiba saja tampak syok dan sedih, Sang Jenderal yang melihat raut dan ekspresi wajah nya itu dapat memahami nya.

"Apa telah terjadi sesuatu?"

Lagi-lagi Sang Putri enggan menjawabnya, ia terlalu takut untuk mengatakan hal yang sebenarnya terjadi. Dan alih-alih menjawab, Sang Putri yang begitu syok dengan kejadian yang baru saja terjadi, ia lantas memeluk Sang Jenderal dengan suara terisak-isak.

Dengan melihat dari ekspresi dan mendengar suara nya, Sang Jenderal memahami apa yang sebenarnya telah terjadi. Dan ia pertama-tama menenangkan Sang Putri terlebih dahulu, membawanya masuk ke dalam cabin dan membuat kan nya air hangat untuk di minum agar jauh lebih baik.

Sang Putri lantas di antar masuk ke dalam cabin oleh Sang Jenderal, setelah sampai di dalam Sang Jenderal lantas membuat kan nya air hangat dan saat di tinggal pergi tiba-tiba saja ada suara ketuk kan pintu.

Tuk, tuk, tuk...

Dan setelah itu terdengar suara Hans yang memanggil manggil Sang Jenderal dari luar, ia berinisiatif membukakan pintunya tetapi ia takut jika Hans melihat dirinya yang sudah kembali sendiri dan bertanya perihal sahabatnya yang pergi mencari dirinya.

Putri pun tak jadi melakukan hal itu, ia terlalu takut jika harus menceritakan hal yang sebenarnya terjadi. Tetapi semakin lama di biarkan ketuk kan pintu dan suara Hans yang memanggil Sangat Jenderal semakin kecang.

Tidak ada pilihan lain selain membuka kan nya dan menghadapi nya. Tetapi saat berjalan menuju pintu suara Sang Jenderal yang memanggil diri nya menghentikan nya.

"Duduk saja, biar aku yang membuka kan nya." ujar Sang Jenderal.

Dan Sang Jenderal membuka kan pintu tetapi hanya sepertiga saja dan terlihat Hans yang tengah berdiri di hadapan nya, Hans yang berada di sana ingin bertanya perihal kedua sahabat nya yang tak kunjung kembali.

Sang Jenderal berusaha meyakinkan nya bahwa Satya dan Mars pasti akan segera kembali, namun di tengah perbincangan Hans melihat Sang Putri dari balik Sang Jenderal melalui celah-celah.

"Putri? Lu udah ada di sini, sejak kapan?" Hans yang bingung, "terus dimana Satya sama Mars? Jangan bilang kalo lu balik sendirian."

"Memang benar dia kembali hanya seorang diri, soal Satya dan Mars mungkin mereka akan kembali sebentar lagi." lalu sesaat setelah menyelesaikan ucapan nya, Satya kembali dan mendatangi mereka yang tengah berada di situ.

"Maaf- Jenderal, aku-tidak bisa menemukan nya... Hadeh... Cape banget." ucap Satya sambil terengah-engah dan membungkuk kan badan nya.

"Gak usah di cari, tuh anak nya udah pulang sendiri," kata Hans dengan nada suara yang mengesalkan.

3 Idiot, Pejuang Dan Sang PutriWhere stories live. Discover now