16 Prioritas

13 8 1
                                    

"Terimakasih banyak sudah mengobatiku!" Titania menundukkan kepalanya kepada pemimpin Elf.

Setelah merencanakan untuk pergi dari Elfgard. Titania, bersama Miranda dan Fransisca mampir ke tempat sang pemimpin untuk berpamitan sekaligus berterimakasih karena sudah merawatnya selama sebulan.

"Tidak usah sungkan," jawab sang pemimpin. "Kami tidak akan pernah menolak untuk membantu Putri Matahari."

Namanya adalah Dagda. Pemimpin Elf yang sudah beberapa kali melewati umur manusia, tanpa sama sekali ada tanda penuaan. Kulitnya lebih cerah dari Elf lainnya, dengan tubuh yang tinggi, dan rambut emas yang berkilau. Kadang para Elf memanggilnya Allfather, bentuk penghormatan kepada Elf yang dianggap paling bijak.

"Putri Matahari?" Titania kembali bingung dengan julukan baru yang ia dapat.

"Aku akan memberitahumu sebuah cerita," ucap Dagda.

Para Elf adalah penghuni asli benua ini hingga para manusia datang dan membuat kekacauan. Para Elf meminta pertolongan dengan Yggdrasil, dan berusaha untuk melawan para penjajah. Tapi pada akhirnya, kaum Elf dikalahkan oleh jumlah.

Manusia yang kemudian tahu rahasia kekuatan Elf mencoba melakukan hal yang sama. Mereka menjadi serakah dan mulai menebang Yggdrasil untuk dijadikan milik mereka sendiri.

Mereka tidak sadar perbuatan mereka membangkitkan makhluk yang hidup di sekitar akar Yggdrasil. Nidhoggr, Cacing Kekacauan.

Cacing Kekacauan itu kemudian naik ke permukaan dan mulai mengamuk. Tidak ada kekuatan yang bisa menghentikannya.

Tapi saat harapan dikira telah sirna. Sesuatu turun dari langit. Seorang wanita dengan rambut emas dan tubuh yang mengeluarkan cahaya seterang matahari.

Dia membawa sebuah pedang emas di tangannya, dan hanya dengan satu tebasan. Dia membuat Nidhoggr kembali ke tanah.

Wanita itu tidak memberikan namanya, tapi kami kemudian menyebutnya sebagai Dewi Matahari.

Sang Dewi kemudian memberi pesan. Dia berkata bahwa sesuatu yang jahat akan kembali mencoba membangkitkan Nidhoggr, dan jika saat itu tiba. Maka dia tidak akan datang untuk yang kedua kalinya.

Tapi dia meninggalkan pedang emasnya. Di sebuah pulau kecil bernama Avalon.

Dewi Matahari berkata jika hanya seseorang yang memiliki cahaya sama dengannya yang dapat menemukan pulau itu dan menarik pedang emas.

Saat orang pilihan itu menarik pedang emas dan menghalau kekacauan untuk yang terkahir kalinya. Maka namanya akan dikenang sepanjang masa.

"W-Wow! Itu legenda yang menarik!" Titania terlihat antusias walau nyatanya dia tidak paham inti dari cerita yang disampaikan.

"Kaichou," sebut Miranda. Dia tahu jika Titania belum paham. "Mereka memanggilmu Putri Matahari karena yakin jika kau adalah orang pilihan yang akan mencabut pedang emas dan melenyapkan kekacauan dari benua ini."

"Eh!? Kok bisa!?" Titania kaget saat tahu arti julukannya itu.

"Apa kau lupa jika kau sudah mengalahkan Vortigern?" tanya Fransisca. "Kau juga mengangkat pedangmu yang bercahaya emas di hadapan semua orang."

"Aku melakukan itu hanya untuk memberitahu jika kita sudah memenangkan pertempuran," jawab Titania.

"Apapun alasanmu itu," ucap Fransisca. "Semua orang sudah yakin jika kau adalah sang Anak Matahari yang disebutkan dalam legenda. Jika kau kembali ke Midgard, mereka pasti akan mencobamu untuk menarik pedang emas, dan jika berhasil, kau akan menjadi raja di benua ini."

Titania - Legenda Putri Matahari (END)Where stories live. Discover now