19 Dua Pria yang Jatuh Dalam Kegelapan

9 7 0
                                    

Di lantai satu Kastil Camelot yang saat ini sedang ditelan oleh kegelapan, terjadi sebuah pertempuran sengit antar dua pengguna tombak.

Death Knight, sang pria bertopeng dengan tombak kematiannya, mencoba untuk membunuh Fransisca. Sayangnya, wanita itu memiliki kemampuan yang tidak kalah tinggi dan berhasil menghalau setiap serangan yang dapat mengakibatkan kematian itu.

Tidak hanya itu. Fransisca juga berhasil membalas Ksatria Kematian dan membuatnya menjaga jarak.

"Kemampuanmu mengagumkan," ucap Ksatria Kematian. "Tidak heran bagaimana muridmu yang rambut hijau itu memiliki kemampuan yang sangat mengerikan."

"Aku sudah dengar bagaimana kau dikalahkan oleh Miranda," balas Fransisca. "Sayang sekali. Dia sudah sekuat itu bahkan sebelum tiba di dunia ini. Sebaliknya, aku mendapatkan kemampuan ini berkat seseorang. Tidakkah kau bisa menebak siapa dia?"

"Aku tidak tahu apakah kau lebih kuat atau lebih lemah dari murimu itu," ucap Ksatria Kematian lagi. "Tapi entah kenapa wajahmu membuatku marah."

"Bagus. Kau mulai mengingatnya." Fransisca membalas.

"Diam!" Ksatria Kematian kemudian mengeluarkan tombak kematian keduanya dan melesat ke arah Fransisca.

Fransisca melawan dengan menyelimuti tombaknya dengan listrik.

Keduanya kembali beradu serang. Tapi dengan cepat Fransisca mengungguli duel itu. Tombak listrik Fransisca menyerang lebih cepat dari sebelumnya dan mampu menghalau serangan tombak kematian ganda, sekaligus membuat Ksatria Kematian kesulitan melakukan serangan lanjutan. Pada akhirnya, dia-pun kembali mundur menjaga jarak.

"Tidakkah kau sadar jika semua kemampuanku dapat mengatasi kemampuanmu?" tanya Fransisca.

"Kau belum lihat semua kemampuanku!"

Ksatria Kematian mengaktifkan Rune Gerbang Belakang di matanya dan membuat portal menuju belakang Fransisca. Lalu dia melayangkan melakukan serangan belakang.

Tapi Fransisca tiba-tiba lenyap dari hadapannya. Sesaat tombak akan menggapai wanita itu, tubuhnya seperti tersedot ke dalam sesuatu.

"Itu karena dia tahu jika kita akan berhadapan."

Lightningspear!

Fransisca melemparkan tombak listrik ke arah Ksatria Kematian. Serangan itu cukup kuat hingga membuat lantai hancur.

Tapi Ksatria Kematian selamat. Dia berhasil menggunakan Gerbang Belakang sebelum terlambat. Walaupun begitu, dia sudah nampak sangat kacau.

Setengah bagian tubuhnya sudah mati rasa akibat serangan itu. Dia masih bisa berdiri. Tapi sebelah tangannya sudah tidak bisa lagi digunakan. Topengnya juga nampak pecah hingga memperlihatkan sisi wajahnya yang memiliki mata merah.

"Sekarang. Apa kau sudah mengingatku, Odin?" tanya Fransisca. Wajahnya agak sedih saat menyebut nama itu.

"Fran? Ugh!" Ksatria Kematian seperti kesakitan. Tubuhnya mulai mengeluarkan angin gelap. Fransisca sudah mendengar soal itu dari Miranda.

"Jadi beginilah akhirnya." Fransisca kembali menyelimuti tombaknya dengan listrik. Dia tetap berusaha untuk serius, walau nampak jelas air matanya jatuh.

Lightningspeed Thrust!

Fransisca melesat secepat kilat dan menusuk jantung Ksatria Kematian sebelum angin hitam membentuk sesuatu.

Fransisca menarik tombaknya dan Ksatria Kematian jatuh berlutut. Darah keluar dari tubuh dan mulutnya.

Fransisca berbalik ke arah tangga menuju lantai atas. "Selamat tinggal, Ksatria Kematian."

Titania - Legenda Putri Matahari (END)Where stories live. Discover now