21 Penakluk Matahari

17 8 0
                                    

Di ruang tahta Kastil Camelot yang kini berubah menjadi ruangan gelap raksasa. Seorang gadis pirang berusaha menghindari dua makhluk raksasa yang mencoba menghabisinya.

Cacing Kekacauan muncul dari dalam lantai dan mencoba melahap gadis itu dengan mulut besar hitamnya.

Gadis itu menghindarinya dengan melompatinya. Dia lalu berlari menaiki tubuh sang cacing raksasa. Lalu dia melihat makhluk satunya, gagak raksasa dengan empat mata, sayap kaki, dan tubuh setengah hitam dan putih.

Gagak itu terbang untuk melihat apakah sang gadis telah berhasil dilahap atau belum.

Gadis itu lalu melompat ke bagian belakang gagak itu dan mencoba menyerangnya.

Goldenbolt Slash!

Tapi gagak itu berhasil menghindarinya seolah dia tahu serangan dari belakang itu.

"Eh?" Gadis itu terheran.

"Apa kau lupa?" Gagak itu berkata. "Mata Mistik milik Merlin mampu melihat segalanya."

Dua mata hitam gagak itu lalu menyala dan menembakkan sesuatu seperti energi hitam yang panjang.

Gadis itu berlari dari energi hitam yang terus mengejarnya dan akan langsung mengubah tubuhnya menjadi tulang jika sampai terkena.

Tiba-tiba, cacing raksasa muncul dari bawah kaki gadis itu dengan mulut yang sudah terbuka. Gadis itu melompat, tapi dia tidak akan bisa menghindar dari mulut raksasa itu.

Sang gadis pirang-pun berhasil dilahap oleh Cacing Kekacauan.

"Bagus!" ucap gagak. "Sekarang pertahanan mental gadis dalam kristal itu akan melemah dan Dewa Kegelapan akan bisa merasuki tubuhnya,"

"Lalu Dewa Kegelapan akan menggunakan sihir Matahari Hitam, Ragnarok. Dan membuat dunia ini menjadi Helheim, tanah tanpa kehidupan."

"Tidak akan kami biarkan."

"Eh- Gah!" Fransisca sang Valkyrie Listrik tiba-tiba muncul di belakang tubuh sang gagak dan langsung menusuknya dengan tombak petir. Tubuh gagak itu langsung jatuh ke tanah.

"A-Aku sama tidak melihat kemunculan-" Gagak itu lalu menyadari jika kedua mata Valkyrie itu berwarna merah. "Mata Mistik Gerbang! Odin sialan!"

Di sisi lain. Seorang gadis berambut hijau nampak berlari ke arah Cacing Kekacauan dan melompat tinggi.

New Moon God-Slaying Style, Chikyugiri!

Gadis samurai itu memotong tubuh raksasa itu dengan mudah. Sesuatu yang mengeluarkan cahaya keemasan nampak terlihat dari dalamnya.

"Eh? Mira-chan!" Gadis pirang nampak baik-baik saja. Pedangnya mengeluarkan cahaya emas, dia sudah berniat untuk melakukan sesuatu.

"Titania Kaichou. Apa kau baik-baik saja?" tanya Miranda.

"Ya!"

Kedua gadis itu lalu turun ke lantai dengan aman. Tubuh cacing yang terbelah-pun menyusul jatuh ke tanah. Kedua makhluk yang mengancam sudah diatasi.

"Kita harus segera menyelamatkan Quin-chan!" ucap Titania yang langsung berlari ke arah gadis dalam kristal.

"Hehehe," monster gagak terkekeh. "Sudah terlambat."

Saat Titania mendekat, kristal itu pecah sembari mengeluarkan angin hitam yang cukup dahsyat.

Quin muncul di hadapan mereka. Gadis yang lebih kecil dari mereka itu melihat mereka, tapi tidak mengenali mereka. Dia lalu melayang dan naik ke atas.

Quin lalu mulai mengumpulkan energi hitam di atas kepalanya. Energi hitam yang membentuk seperti bola dan secara perlahan membesar.

"Hahaha," monster gagak ketawa. "Dia langsung melakukannya!"

Titania - Legenda Putri Matahari (END)Where stories live. Discover now