mon chaton 🔞

974 27 5
                                    

Don't read while fasting
Fury
BDSM
NSFW

Alternate Universe

• ‌This story is set in a world where all countries use a monarchy system as a form of government.
• ‌This story only uses England noble titles; all characters here are fictional.
• ‌This story is not related to real events.





























Winona Elodie Marques, biasa dipanggil Winny. Anak bungsu dari Laurestine dan Arlen Marques. Memiliki 2 kakak laki-laki dengan jarak usia yang cukup jauh membuatnya otomatis menjadi kesayangan keluarga Marques.

Winny adalah pembawa kebahagiaan. Dimanapun dia berada, perempuan itu akan menularkan aura positif di sekelilingnya. Pribadinya yang selalu tersenyum membuat siapa saja betah berdekatan dengan Winny.

Dia berperilaku lemah lembut. Tutur katanya halus. Winny betulan dibesarkan macam bangsawan. Tak mengherankan, Ibunya adalah Laurestine Astley. Keluarga Astley adalah salah satu aristokrat terkemuka di London yang masih berkerabat dengan keluarga Mountbatten-Windsor.

Perempuan itu digadang-gadang akan menjadi calon istri dari Jeremiah Mountbatten-Windsor, Earl of Wessex. Setidaknya itu yang teman-temannya katakan padanya sejak sekolah dulu. Winny sendiri tidak terlalu menganggap serius hal itu. Nyatanya, hingga usia Winny menginjak 23 tahun, belum ada pembicaraan apapun tentang pernikahan dengan Jeremiah.

Seperti wanita bangsawan lainnya, kegiatan Winny sehari-hari selain berfoya-foya adalah melakukan kegiatan amal atau charity. Dengan basicnya sebagai seorang dokter, Winny sering melakukan penyuluhan kepada anak-anak mengenai kesehatan. Pentingnya menjaga kebersihan, hingga gaya hidup sehat.

Kali ini wanita itu tengah berkegiatan di sebuah panti asuhan. Bukan penyuluhan seperti biasanya, dia kini justru tengah melakukan pertujukan boneka untuk menghibur anak-anak penghuninya.

Tak sepenuhnya anak-anak. Nyatanya ada seorang laki-laki yang Winny pikir terlalu dewasa untuk bergabung. Dia masuk ketika Winny berada di tengah pertunjukan bonekanya. Jujur kehadiran laki-laki itu menganggu konsentrasi Winny.

Laki-laki itu duduk di kursi roda yang terlihat kekecilan. Kakinya bahkan tidak menapak pada foot rest. Kepalanya menunduk, menempel pada dadanya yang dilapisi kain. Mulutnya terus menerus mengeluarkan air liur, membuat kain itu basah.

Dia sama sekali tak mengamati pertujukan boneka itu. Kepalanya bergerak ke kiri dan kanan tanpa intensi tertentu. Tangannya yang mengepal kadang masuk ke dalam mulutnya yang terbuka lebar. Sesekali tangan kecil dan kaku itu memukul-mukul udara di sekitarnya.

Unfinished StoriesWhere stories live. Discover now