21

1.9K 377 76
                                    

Di kota ini, perputaran uang parkir liar bisa mencapai 500 juta dalam sehari. 

Hasilnya nanti akan dibagi-bagi, untuk juru parkir liar dapat paling sedikit, lalu naik ke atas makin banyak--ke oknum-oknum pemerintahan, ormas, dan pada akhirnya yang dapat paling banyak adalah bosnya.

Parkir liar tidak pernah mudah diberantas, justru karena keberadaannya dipelihara dan dilindungi sebagai sumber uang yang mudah. Bos-bos parkir liar di kota ini jumlahnya ada beberapa, tapi salah satu yang paling bengis--dengan wilayah kekuasaan paling luas karena kebengisannya itu--namanya Lukas, pria dengan wajah agak tampan, berusia 42 tahun. 

Lukas tidak akan pernah diliput TV dan majalah dan dibuatkan profil sebagai pengusaha yang berhasil. Lukas tidak akan pernah diundang untuk memberi motivasi pada anak sekolah yang ingin jadi pengusaha. Semua harta yang dia miliki sepenuhnya haram dan dia kuasai dengan darah dan air mata orang lain.

Rumah Lukas sangat besar dan sangat mencolok, dengan cat hitam, kusen dan tiang-tiang rumahnya bersepuh emas, tak lupa dengan lampu gantung kristal di teras. 

Lukas sangat suka memanjangkan rambutnya hingga menutup tengkuk, dan hobi menggunakan kemeja sutra Versace motif rantai emas juga. Umurnya 42 tahun.

Lahan parkir kekuasaan Lukas berada di area-area strategis, salah satunya di dekat taman kota, pasar tradisional, alun-alun dan sekolah-sekolah swasta, semua terkumpul dalam area tak sampai 3 km persegi. 

Tapi beberapa bulan ini, terdengar desas-desus sekumpulan pengusaha muda akan membeli plaza terbengkalai dekat situ dan mengubahnya jadi gedung parkiran setinggi 7 lantai. Nantinya, orang-orang yang biasanya parkir di spot-spot parkir kekuasaan Lukas akan pindah ke gedung parkiran itu. Harganya akan lebih murah, dengan tarif yang flat, terlindung dari hujan dan panas matahari.

Itu baru desas-desus, tapi cukup untuk membuat Lukas gerah.

Kalau juru parkir saja bisa saling membunuh karena rebutan lahan parkiran, maka yang bisa dilakukan Lukas jauh lebih kejam daripada itu.

Tidak peduli walaupun baru desas-desus, fakta bahwa ada orang yang berpikiran untuk masuk ke 'bisnis' ini saja perlu diberantas...

Jadi seperti biasa, Lukas menunggu dengan sabar, sampai orang-orang yang dia duga dengan lancang mengganggu usahanya ini berkumpul jadi satu.... Seperti kambing-kambing, suara mengembik mereka saat sedang dibantai oleh jagal pasti akan menakutkan buat kambing-kambing yang lain.

***

Kecuali Gusti dan Riana, semuanya pulang ke rumah Harris setelah selesai menjalani pemeriksaan di rumah sakit. 

Gusti dan Riana sendiri langsung ke bandara, mencari pesawat pertama yang akan terbang ke Surabaya. Riana ingin pulang ke rumah orangtuanya.

Ilona menghembuskan asap rokoknya dengan perlahan. Memar di mata dan pipinya terlihat jelas.

"Mereka bahkan tidak ereksi," kata Ilona. "Ada tiga orang, saat yang satu menyodok-nyodok tak karuan, dua yang lain memegangi tanganku, lalu gantian. Semuanya bau minuman, dada dan leherku lengket oleh ludah mereka. Menjijikkan...."

Ilona kembali menempelkan rokoknya ke bibir, menarik asapnya kuat-kuat sebelum menghembuskannya lagi. "Lukas memang tahu caranya melecehkan perempuan," kata Ilona.

Harris duduk terdiam di tempatnya. Sekujur tubuhnya masih nyeri dan kebanyakan luka terbuka di wajahnya sudah diperban.

Ruangan tengah penuh dengan asap rokok yang menggulung rendah. Bahkan Melki yang biasanya tidak pernah merokok pun terlihat memegang sebatang rokok yang belum menyala di tangannya.

Luka SegarWhere stories live. Discover now