PROLOG

8 0 0
                                    

"Di dalam sebuah nama, tersimpan harapan besar."

Saat pertamakali aku lahir ke dunia ini, tangisanku begitu besar... sampai-sampai orang-orang yang berada di luar ruangan persalinan pun dapat mendengarkannya dengan jelas.

Ayahku adalah salah satunya. Ia seketika langsung berlari masuk ke dalam ruang persalinan sesaat setelah ia mendengar suara tangisanku.

Haaa...?! Kalian bertanya, kenapa ayahku tidak menemani ibuku di ruang persalinan? Hmm... pertanyaan yang bagus, aku rasa aku juga sempat menanyakan hal yang sama setelah aku mendengarkan cerita ini dari mulut ibuku.

Ibu bilang, itu semua karena bawaan bayi. Sejujurnya aku sendiri tidak begitu mengerti apa maksudnya bawaan bayi itu, pasalnya aku tidak pernah meminta ibu untuk melarang ayah masuk ke dalam ruang persalinan, aneh sekali bukan?

Dokter yang berhasil mengeluarkan aku dari perut ibu pun, lalu memberikan aku kepada kepadanya. Ibu seketika langsung memeluk hangat diriku seraya tersenyum manis menatap aku yang saat itu hanya bisa menangis. Ia sebisa mungkin memberikan kehangatannya kepadaku.

Lalu tak lama, ayahku pun masuk ke dalam ruang persalinan, dan langsung melihat aku yang sedang dipeluk oleh ibu.

Tangisanku kala itu nampaknya benar-benar membuat perasaan ayahku nano-nano, bersemangat, sedih, serta bahagia, semua menjadi satu.

Ketika ia pertamakali memasuki ruangan, matanya hanya tertuju pada satu hal, yaitu wajahku. Wajah anaknya yang sedang menangis kencang meminta sesuatu yang bahkan aku sendiri pun tak tau apa itu.

Tanpa sadar, ayah langsung memberikan aku sebuah nama. Nama yang katanya terinspirasi karena mataku yang begitu indah saat menangis, serta memberikan ketenangan batin ketika aku hadir ke dalam dunia ini.

Sapphira... sebuah nama yang terinspirasi dari batu sapphire biru yang begitu indah! Ayah bilang, hal itu akan selalu membuatnya teringat momen disaat anak pertamanya lahir.

Silvia... kata kedua dari namaku yang ayah bilang itu terinspirasi dari Sylph yang artinya peri hutan atau juga bisa diartikan sebagai hutan. Ayah bilang nama itu dapat membuatnya merasakan sebuah kesejukan serta ketenangan, yang juga mengingatkan ayah akan perasaanya ketika melihat istrinya yang sangat cantik dengan hangat menggendong aku yang sedang menangis kencang saat itu.

Silvia Sapphira, itulah namaku. Nama pemberian dari ayah yang juga mewakili perasaan ibuku, dan perlu kalian ketahui bahwa aku sangat menyukai namaku ini.

Kelas Fir'aunWhere stories live. Discover now