thank u, next

37.5K 2.2K 20
                                    

Dengan lemas Molly meletakkan ponsel itu pada tempatnya dan langsung mencabut flashdisk-nya untuk di serahkan kepada guru TIK. Perasaannya sangat kacau, antara penasaran, curiga, kesal dan cemburu? Entahlah yang penting saat ini ia ingin sendiri.

Molly sengaja tidak masuk ke jam pelajaran selanjutnya pergi ke salah satu cafe yang terdapat di persimpangan jalan. Langit terlihat mendung, namun tak sampai turun hujan. Hembusan angin menerpa wajah Molly yang berada di bagian luar kafe sambil menikmati segelas cokelat hangat.

Ponsel Molly berbunyi dan sebuah pesan masuk kepadanya.

Canon : Lagi dimana?

Sejenak Molly menghembuskan napas, memikirkan apa yang akan ia balaskan.

Molly : Tentu saja masih di sekolah.

Molly menekan tombol kirim, bukan mau berbohong hanya saja ia cukup lelah jika harus menjelaskan lebih lanjut jikalau Canon bertanya nanti.

Canon : Aku ingin memberikanmu sesuatu, saat jam istirahat aku akan tiba di situ.

Molly melirik jam tangannya, satu jam lagi akan menunjukkan pukul dua belas siang yang artinya jam istirahat. Dengan sekali teguk Molly menghabiskan minumannya lalu bergegas meninggalkan kafe.

Begitu Molly tiba di sekolah, ia mnejadi heran karena murid seolah menghilang. Hanya beberapa murid yang terlihat masih mengobrol atau sedang kencan. Molly yang berusaha mengedarkan pandangan mencari sosok Canon, tapi tak dilihatnya. Akhirnya Molly memutuskan kembali ke kelasnya yang juga telah kosong, namun sebuah kotak tergeletak di atas mejanya. Dari bentuknya seperti sebuah kotak kue, tanpa berpikir panjang ia mengambilnya dan segera keluar kelas.

''Wah mbak darimana? Ada rapat guru, jadi jam sekolah cepat pulang di majuin,'' ucap satpam sekolah yang melintas.

''Oh begitu, makasih pak.''

Molly pulang dengan taksi sambil terus memegang kotak yang berukuran cukup besar itu. Ia membuka pintu depan dan masuk dengan wajah pucat, mungkin akibat udara yang sedikit dingin.

''Kau sudah pulang?'' tanya Azka menutup kulkas setelah mengambil sekaleng minuman bersoda.

''Hmm,'' ujar Molly hanya berdehem sambil menaiki tangga.

''Oh ya tadi Canon datang membawakanmu kue, aku saja lupa kalau dua hari lalu ulang tahunmu, happy birthday my sister and I'm sorry,'' ucap Azka dengan logat aneh.

Molly sejenak bingung lalu menatap kotak yang masih dipegangnya, tanpa membalas atau menghiraukan ucapan selamat kakaknya ia langsung ke kamarnya.

Tangannya perlahan menarik pita pembungkus kotak lalu membuka tutup kotak itu maka terlihat sebuah kue dengan animasi wajah Molly sedang tersenyum, di bawahnya ada tulisan selamat ulang tahun. Terlihat sederhana dengan warna putih dasar kue, namun begitu berkesan bagi Molly. Di samping kue ada kartu ucapan.

Hi, apa kabar?

Aku meminta tolong kepada Lolita untuk membelikan kue ini untukmu

Aku ingin memberikan kejutan malam itu, di danau ... tapi kau tak datang.

Sekali lagi happy birthday, semua yang terbaik untukmu..

Arga

Mata Molly berkaca-kaca bukan karena kue itu, tetapi menyesali dirinya yang tak datang ke danau dan mengira bahwa Canon yang menulis memo tersebut dan yang paling utama adalah telah mencuragai Lolita, sahabatnya.

Keesokan paginya Molly berangkat pagi-pagi ke sekolah. Di depan kelas ia bertemu dengan Lolita yang kemudian Lolita berjalan tanpa menyapa Molly terlebih dahulu.

Be My Girl, I'm Yours Be Mine?Where stories live. Discover now