duo

26.7K 1.4K 16
                                    

Ujian semester akan diadakan tiga hari lagi. Menandakan Molly lebih banyak menghabiskan waktunya dalam kamar, belajar semaksimal mungkin atau mengobrol dengan Lolita via LINE. Dan hal yang ia dapatkan dari hasil obrolannya adalah pekerjaan rumah Bahasa Indonesia.

Molly mendesah pelan lalu memilah-milih buku yang berada di atas meja belajarnya. Mencoba mencari buku Bahasa Indonesia miliknya. Setelah ketemu ia membuka sampai halaman terakhir dan benar terdapat kalimat efektif yang perlu dikerjakannya. Pulpen! Ia perlu itu sekarang. Dengan cepat ia membuka laci meja belajar dan menemukan benda panjang dengan hiasan doraemon di bagian atasnya. Namun, hal lain lebih menarik perhatiannya. Amplop berisi surat misterius yang didapatnya beberapa minggu lalu. Sekali lagi ia membacanya. Lalu beberapa detik kemudian ia mengambil selembar kertas dan mulai menulis sesuatu di atasnya. Puisi yang akan ia berikan Kiki.

Metaforasa

Ada detakan untukmu
Ada ruang untukmu
Selalu begitu
Lalu aku ragu

Semua mengabur
Bayang-bayang semumu
Seakan terkikis waktu
Memberi bekas dalam

Dulu kau bilang cinta
Kini kau pergi
Dulu hanya ada aku
Lalu siapa dia?

Bukan aku yang lari
Tapi kau yang menghilang
Memilih kebahagiaanmu
Dengan menyayat hatiku

Puisi dikertas itu lalu difoto Molly dan dikirim ke Kiki. Tak lama kemudian balasan bahwa diterimanya puisi itu datang. Ia tersenyum senang. Satu masalah teratasi.

Ujian semester pun selesai setelah perjuangan kurang lebih dua minggu dan hal lain yang harus dipikirkan Molly adalah pentas seni, dimana dirinya akan membacakan seorang diri. Sekali lagi sendiri, tanpa siapapun di dekatnya.

''Gugup yah?'' sebuah suara memaksa Molly menoleh. Mendapati Lolita tersenyum jahil dengan kamera polaroid yang digantungkan di leher.

''Aku sadar. Kepercayaan diriku benar-benar payah,'' ucap Molly menatap panggung dengan selembar kertas di tangannya. Sebuah puisinya sendiri.

''Kau sudah mencoba naik di atas panggung?'' tanya Lolita kini menajdi khawatir.

Molly mendesah. ''Aku sudah mencobanya empat kali dan kakiku tetap bergetar. Walau pengucapanku sudah cukup lancar.''

Lolita menepuk bahu Molly lalu menarik kertas di tangan Molly dan naik ke panggung. ''Baiklah, hadirin yang tercinta. Penampilan selanjutnya adalah Molly Ariata Zevana yang akan membacakan sebuah puisi galau buat kita semua. Tapi, maklumlah dengan penampilannya kali ini. Soalnya perdana.'' Mata Molly melotot mendengar celoteh Lolita, berpura-pura menjadi MC. Sedangkan anak-anak eskul seni yang sedang sibuk menata panggung dan sedang berlatih hanya tertawa.

''Tenang aja Ly, gak akan ada yang menertawakanmu kalau salah. Kita semua di sini pernah berada di posisi kamu kok,'' ucap Kiki menatap Molly.

''Bahkan penampilan nyanyi solo Bayu kemarin, dia enggak sengaja memakai mic terbalik diawal lagu hahaha,'' cerita Lala sambil tertawa keras. Gadis yang akan melakukan pentas drama.

''Daripada lo nginjek gaun saat akan berdansa dengan Nugi,'' balas Bayu menjulurkan lidah ke Lala.

Dan semua yang berada di sekitar panggung mulai bercerita mengenai kejadian-kejadian lucu yang terjadi di pentas seni sebelumnya.

''See?'' ujar Lolita telah turun dari panggung dan berdiri di hadapan Molly.

"Semua kekhawatiran yang kau rasakan, enggak seburuk yang kau pikirkan,'' katanya bijak dan Molly mengangguk.

Be My Girl, I'm Yours Be Mine?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang