senpai!

36.7K 2K 4
                                    


Arga yang dulu vokalis band kini hanya seorang mahasiswa baru di salah satu perguruan tinggi negeri, ia mengambil jurusan Ilmu Hukum. Arga hanyalah anggota Equidos yang berada di Perguruan Tinggi Negeri tersebut, anggota lainnya berada di kampus lain, baik PTN ataupun PTS.

''Arga Orion Pratama,'' seru dosen menyuruh Arga maju ke depan untuk menyelesaikan soal pada mata kuliah umum Kewarganegaraan. Dengan lincah spidol yang ada di tangannya untuk menuliskan jawaban yang memakai materi filosofi ketatanegaraan.

Usai mengerjakannya Arga langsung kembali ke tempat duduknya.

''Bagus sekali, kau menyelesaikannya dengan sederhana,'' puji dosen pengajarnya.

''Baiklah, untuk hari ini cukup,'' tutup dosen tersebut.

Kehidupan kampus Arga lebih tenang dibanding saat masih SMA. Jika ia dulu dikejar-kejar karena status embel-embel vokalis, maka sekarang karena penampilan dan ketekunannya ikut perkuliahan. Arga sekarang lebih fokus untuk belajar demi cita-citanya untuk menjadi Jaksa, Unit Kegiatan Mahasiswa yang diikutinya pun hanya sepak bola, alasannya karena baik untuk kesehatan. Bahkan berkali-kali Oji Fahreza, anggota Badan Eksekutif Mahasiswa mengajak untuk bergabung, namun ditolak.

''Arga, besok akan ada mata kuliah ilmu negara, apa tugas makalahmu sudah selesai?'' tanya Ririka Dimitri, teman sekelas Arga waktu SMA yang kebetulan satu jurusan sekaligus salah satu teman kelas mata kuliah.

''Belum, aku akhir-akhir ini latihan dengan anggota UKM Sepak Bola,'' jawab Arga terus berjalan menuju parkiran.

''Oh, tapi bahannya sudah dapat?'' tanya Riri lagi padahal Arga telah berada dalam mobilnya.

''Nanti malam akan kucari, aku harus pergi sekarang, kau bawa kendaraan bukan? bye,'' pamit Arga menutup kaca jendela mobil dan Riri hanya mengangguk lemah.

Riri menghela napas panjang. ''Bahkan setelah waktu lama saling kenal, dia bahkan belum melihat ke arahku,'' gumam Riri pelan.

''Tunggulah Arga, kau akan segera jatuh cinta padaku,'' batin Riri.

Alasan utama Riri masuk jurusan ilmu hukum adalah Arga, apalagi setelah mendengar Arga putus dengan pacarnya. Menjadi pengagum rahasia seorang Arga selama tiga tahun membuatnya berani mengambil langkah bergerak maju.

***

Molly duduk di pinggir lapangan basket, ia menatap puluhan murid yang sedang diospek oleh anggota OSIS, termasuk Lolita. Molly sendiri hanya ingin menghabiskan waktunya yang membosankan karena pada waktu itu memang sedang libur, tepatnya seminggu sebelum semester baru yang artinya status kelas dua yang akan disandang oleh Molly.

''Hey kau yang memakan permen karet, maju ke depan!'' seru Lolita keras yang berdiri tepat di depan Molly.

Seorang murid laki-laki maju, ia berjalan tanpa beban dan berdiri depan Lolita.

''Buang permen karet dari mulutmu itu!'' perintah Lolita galak.

Molly mengambil keripik dan memakannya lalu mendengus sejenak mendengar suara keras Lolita.

''Apa ada peraturan yang tak boleh makan permen karet?'' tanya murid laki-laki itu berani.

''Apa?''

''Aku sudah membaca buku panduan sekolah dan makan permen karet saat bukan jam pelajaran dan dalam kelas, tidak dilarang bukan?'' ucap murid laki-laki itu menjelaskan.

''Anak ini, tapi itu tidak sopan, apalagi saat seperti ini,'' geram Lolita.

''Lolita!'' seru seorang anggota OSIS lain dari kejauhan.

Be My Girl, I'm Yours Be Mine?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang