Part 7

13.7K 693 2
                                    

"Re! Gua mau ngomong sesuatu sama lu" Ujar Nero tiba-tiba. Feren yang baru saja jajan di kantin bersama Dio kaget melihat tiba-tiba Nero menghampiri nya.

"Yaudah gua duluan ya Re! Dahh!" Dio berjalan menjauhi Feren yang masih terpaku bersama Nero di hadapannya. Suasana pun langsung canggung seketika.

"Kenapa Ro?" Tanya Feren penasaran. Tak biasanya Nero menghampiri Feren saat dirinya sedang bersama Dio. Biasanya, Nero hanya minta diajarkan sesuatu atau menanya-nanyai tugas kepada Feren.

"Hm.. di taman aja yuk" Ucap Nero gugup. Feren sedikit bingung dengan ekspresi Nero namun ia berusaha santai dan tidak berpikir macam-macam.

"Ohh yaudah ayook" Feren pun tersenyum. Lalu mereka berdua berjalan bersama-sama menuju taman. Sepanjang perjalanan, mereka ngobrol seputar kelas dan film-film yang seru. Maklum saja, Feren adalah maniak film. Dan untung saja Nero bisa mengimbangi jadi mereka nyambung-nyambung aja ngobrolnya. Sesampainya di taman, suasana sangat sepi. Feren heran, biasanya banyak anak yang nongkrong di taman. Apalagi sekarang jam istirahat. Mereka pun memilih duduk di dekat kolam ikan.

"Kenapa Ro?" Tanya Feren lagi-lagi. Ia sudah begitu penasaran.

"Hm... Lu mau nggak.. Sabtu jalan sama gua?" Tanya Nero ragu-ragu. Feren kaget mendengar ajakan tiba-tiba Nero. Dia terdiam sebentar seperti sedang berpikir.

"Kenapa? Tumben ngajak jalan?" Tanya Feren berusaha santai. Walaupun tangannya sudah begitu dingin.

"Yaa nggak apa-apa. Gua nggak enak sama lu. Selalu ngerepotin ngajarin ini lah, itu lah. Makanya gua mau ajak lu jalan. Boleh nggak?" Tanya Nero kepada Feren lagi. Feren bingung harus menjawab apa. Baru pertama kali ada cowok yang mengajak dia jalan selain Dio.

"Hmm.. yaudah deh gua mau" Feren tersenyum malu-malu menerima jawaban Nero. Terlihat dari raut muka Nero, Nero begitu senang dengan jawaban Feren.

"Okedeh! Sabtu gua jemput dirumah lu ya! Jam 10" Jawab Nero senang dan lebih bersemangat. Feren terkekeh geli melihat ekspresi Nero yang tadinya santai menjadi sangat senang.

"Iyaa. Tapi ngomong-ngomong, kenapa ngomong gini aja segala di taman? kenapa nggak di kelas aja?" Tanya Feren yang masih bingung.

"Yaa gimana ya. Gua nggak mau aja ada yang tau. Sekalinya ada yang tau, pasti pada mau ikut juga. Kan gua mau nya berdua aja ehehe" Nero tampak salah tingkah menjawab pertanyaan Feren. Mendengar jawaban Nero, Feren merasa jantungnya berdegup sangat kencang. Hanya ingin berdua saja? Waduhh Feren langsung melambung ke langit.

"Ohh..hmm hehe. Yaudah balik kekelas aja yuk! Gua laper nih belom makan" Ajak Feren. Nero pun mengangguk. Mereka berdua pun balik ke kelas mereka. Sesampainya di kelas, semua teman sekelas mereka meledek-ledek.

"Ciee Feren ditembak Nero ya?"

"Lu jadian Ren sama Nero?"

"Ihh Feren enak banget huhu"

Begitu lah ledekan teman-teman sekelasnya. Clara dan Fajar memasang muka yang begitu kaget karena tidak menduga kejadian ini akan terjadi. Maksudnya, Kejadian Nero dan Feren jadian.

"Lu nembak Feren Ro?" Tanya Gerald penasaran.

'Hmm.. gimana ya" Nero menggaruk tengkuknya yang tidak gatal menahan rasa bingungnya. Feren sedikit kesal dengan Nero karena tidak mengungkapkan fakta yang sebenarnya.

"Ren, lu jadian ama Nero?" Tanya Clara tiba-tiba. Feren hendak menjawab namun Nero segera menahannya.

"Iya. Gua jadian ama Feren. Kenapa emang? Gasuka?" Tanya Nero menatap Clara tajam lalu pandangan Nero beralih ke arah teman-teman sekelasnyanya yang masih kebingungan. Feren terkejut mendengar penjelasan Nero tersebut. Dia tidak ingin menjadi pusat perhatian.

My Handsome NerdWhere stories live. Discover now