Part 20

10.7K 585 1
                                    

Sepulang sekolah, Feren dengan lemas nya keluar kelas. Ia merasa begitu lelah hari ini.

"Feren!" Teriak seseorang mengagetkan Feren.

"Eh... Nero?!" Ujar Feren kaget.

"Lu liat Dio nggak?" Tanya Nero tanpa basa basi.

Feren terdiam sebentar karena bingung harus jawab apa.

"Nggak liat Ro" Jawab Feren santai lalu pergi meninggalkan Nero yang masih kebingungan.

Feren merasa kesal dengan Dio. Dia memberi kesempatan Dio untuk menunjukan jati diri aslinya bukan untuk nampang jadi cowok gak baik. Feren ingin Dio bisa mengontrol emosinya. Nyatanya? Dipancing Fajar dikit, Dio langsung main tangan.

"Re! " Teriak seseorang membuat Feren menoleh secara spontan. Ia lupa bahwa siapa lagi yang memanggil dia dengan sebutan itu selain 'Dio'.

"Re, kita baru aja baikan. Kenapa lu marah lagi sama gua?" Ujar Dio dengan sendu.

"Gua nggak marah kok sama lu" Jawab Feren datar.

"Kalo nggak marah, kenapa lu begini?"

"Begini gimana? Gua nggak kenapa-kenapa kok"

"Yaudah. Gua mau minta maaf sama lu gara-gara kurang ajar sama pacar lu. Gua nggak bermaksud buat Fajar begitu"

"Ini bukan masalah Fajar Di. Lu mau apain dia juga gua nggak bakal marah"

"Terus kenapa?"

"Gua cuma nggak suka liat sikap lu yang main tangan, nggak sopan dan beda banget sama yang dulu. Iya, gua tau ini sifat lu yang sebenernya. Tapi.. emang lu nggak bisa ngontrol itu semua?"

Dio terdiam sebentar. Ia menyadari bahwa ia begitu kelewatan hari ini. Feren mungkin masih shock melihat sifat asli Dio yang sebenarnya.

"Oke. Demi lu gua bakalan ngontrol ini semua Re" Ujar Dio tulus.

"Hmm oke, makasih ya Di" Ucap Feren lembut sembari tersenyum lalu ia pun berjalan keluar pagar sekolah untuk menunggu angkot. Tanpa ragu, Dio pun menghampiri Feren.

"Mau pulang bareng gua?" Tanya Dio.

"Boleh? Ahaha kok jadi sungkan gini ya" Feren malu sendiri sembari menggaruk tengkuknya.

"Tau nih, ayoo" Dio menarik tangan Feren pelan membuat jantung Feren berdegup dengan kencang. Dio yang menyadari tindakan spontannya itu, langsung melepaskan tangannya.

"Ehh maap Re, nggak sengaja" Ucap Dio salah tingkah. Feren pun terpana melihat muka Dio yang merona. Kali ini, Dio tampak amat sangat manis tanpa riasannya.

"Re?! Jangan bengong mulu" Ucap Dio membuyarkan Feren yang masih terpesona dengan muka Dio. Feren pun mengangguk dan naik ke motor Dio.

**********

Sesampainya di rumah, Dio segera pamit karena ada urusan. Feren pun mengangguk lalu masuk kerumahnya. Ia dikejutkan dengan keberadaan motor Fajar di pekarangan rumahnya.

"Ngapain dia kesini?" Gumam Feren bingung. Langsung saja Feren masuk kerumahnya. Ia kaget melihat Fajar dan Ferald sedang ngobrol dengan serunya.

"Loh?! Fajar?! Kak Ferald?!" Ucap Feren kaget.

"Hai cantiikk..." Fajar tersenyum ramah menatap Feren.

"Kakak pulang cepet dek ehh pas banget ada Fajar yaudah deh kita ngobrol" Terang Ferald.

"Maaf ya aku nggak bilang ke kamu pulang duluan. Mau ngasih suprise hehe" Ujar Fajar.

My Handsome Nerdजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें