Spesial Part (1/5)

11.2K 586 8
                                    

5 tahun kemudian..

Senyum yang manis terukir dengan indahnya di bibir tipis seorang perempuan yang baru saja lulus dari perguruan tinggi impiannya.

Lengkap dengan toga.

Kebaya khas para wisudawati.

Dan senyum bahagia melepas penat selama 4 tahun terakhir.

Ya, perempuan tersebut adalah Feren Jevian Darma.

"Selamat ya dek akhirnya kamu lulus juga" Ucap Ferald sembari memeluk adiknya dengan bangga.

"Makasih ya kak! Ini juga semua berkat dukungan dan doa kakak" Feren tak henti-hentinya tersenyum bahagia.

"Papa.. endong" Rengek seorang balita menghampiri Ferald dengan lucunya.

"Liat nih tante Feren baru lulus kuliah. Ucapin selamat dong Zidan" Ferald dengan lembutnya mencium kening anaknya.

Ferald dan Ghea sudah menikah. Dan sekarang, mereka sudah punya Zidan sebagai pelengkap hidup mereka.

"Duhh Zidan makin gede aja" Feren tak bisa melepas tangannya dari pipi Zidan.

"Atit ante.." Ringis Zidan yang langsung di sambut pelototan Ferald. Feren pun terkekeh.

"Hai Feren. Selamat ya akhirnya lulus juga" Sapa seorang laki-laki dengan batik berwarna biru tua dan toga. Sontak saja Feren menoleh.

"Ehh Dhani? Selamat juga ya" Feren pun tersenyum ramah ke Dhani, teman satu jurusannya.

"Abis ini mau lanjut kemana Ren?"

"Kayaknya gua mau coba buat buka toko deh mulai bisnis. Atau nggak mau nyoba kerja di perusahaan aja"

"Owalah enak ya udah jelas banget masa depan lu"

"Hehe iya. Emangnya lu mau lanjut kemana?"

"Bokap nyuruh gua kuliah S2 di Jerman. Masa baru lulus gua disuruh kuliah lagi"

Mendengar kata Jerman, raut muka Feren langsung berubah drastis. Hampir 5 tahun Dio pergi meninggalkannya. Ya, walaupun mereka masih komunikasi melalu sosial media.

Tapi apakah kalian tahu? Cuma ngomong di sosmed tuh ngelampiasin kangen cuma bentar doang.

Abis itu? Udah bakalan kangen lagi.

Nggak terlalu ngefek bagi Feren.

"Ehh Ren? Kok bengong?" Tanya Dhani bingung.

"Enggak bengong kok Di"

"Di?"

"Ehh Dhan maksudnya. Hm yaudah ya Dhan gua mau ketemuan sama anak-anak lain dulu" Feren pun menjauhi Dhani yang masih terdiam di tempatnya.

"Apa gua nggak bisa masuk sedikit aja Ren di hati lu?" Gumam Dhani menatapi kepergian Feren yang sudah menjauh.

Asal tahu saja, Feren tidak pernah membuka pintu hatinya lagi setelah ia berjanji kepada Dio.

Karena Feren menyadari bahwa hanya Dio lah yang Feren tunggu selama ini.

*******

"Maaa liat baju Feren yang kemaren Feren setrika nggak?" Teriak Feren panik. Ia akan bertemu dengan rekan bisnis nya.

"Ada di kamar kamu Mama nggak apa-apain"

"Nggak ada maa"

"Coba cari lagi! Awas aja kalo ada Mama bakalan cemplungin kamu ke kolam ikan depan rumah"

Feren pun berdigik ngeri membayangkan dirinya yang sudah wangi dan rapi di ceburin mama nya sendiri ke kolam ikan yang amis.

Amat tragis dan mengerikan.

Dengan teliti Feren membuka lemari nya. Melihat satu persatu bajunya dan..

Akhirnya ketemu!

Dengan senangnya Feren memakai baju tersebut dan keluar kamar. Setelah pamit dengan mamanya, Ia segera mengendarai mobilnya keluar rumah.

Cafe Ver'Cloir

Feren mengetuk-ngetukkan jarinya di meja. Bagaimana tidak kesal sudah hampir 2 jam ia menunggu namun rekan bisnis nya tak kunjung datang.

Dengan kesal, Feren mengambil handphone nya dan menelfon rekan bisnis nya tersebut.

"Halo. Dengan Tradino Company ada yang bisa saya bantu?" Ujar seseorang di sebrang sana.

"Saya Feren Jevian Darma ingin bertemu dengan bapak Vino untuk membahas bisnis butik saya"

"Ibu sudah buat janji dengan Bapak Vino?"

'Yaampun suara gua kayak ibu-ibu apa ya hmm' Ucap Feren dalam hati.

"Sudah mbak"

"Oke saya akan mengkonfirmasikan kepada Bapak Vino"

"Oke"

Setelah menunggu 10 menit, handphone Feren berdering. Langsung saja Feren mengangkatnya.

"Halo Ibu Feren? Saya sudah mengkomfirmasi bahwa Bapak Vino membatalkan janjinya untuk bertemu ibu"

'What?! Udah nunggu lama-lama dan dia membatalkan perjanjian secata sepihak?!' Ucap Feren dalam hati.

Feren geram karena ia sudah memikirkan matang-matang masa depannya. Ehh dengan enaknya rekan bisnis nya membatalkan perjanjian tersebut.

"Tapi sebagai gantinya, pemilik perusahaan Tradino Company yang akan menemui ibu"

"Saya nggak perlu tahu ya mbak misalnya dia siapa kek pokoknya saya mau perjanjian ini dipikirkan baik-baik. Mana bisa perjanjian ini dibatalkan begitu aja? Sangat tidak professional" Ucap Feren menahan emosinya.

"Lu nggak berubah sama sekali ya Re. Tetep aja keras kepala" Ujar seseorang tiba-tiba membuat seakan-akan jantung Feren ingin copot.

"Maaf.. ini siapa ya?" Tanya Feren ragu-ragu. Masalahnya tadi suara mbak-mbak sekarang malah jadi suara om-om.

"Masa 5 tahun nggak ketemu ngebuat lu lupa sama suara indah gua ini Re? Yaampun jahat banget ya lu" Ujar orang di sebrang sana membuat Feren ingin meloncat kegirangan atau nangis ngejer sambil meraung-raung di Cafe berkelas ini.

"Lu...." Ucapan Feren terputus.

"Yap, gua adalah Putra Dio Andriano pemilik Tradino Company yang bakalan jadi your future husband" Ucap Dio dengan mantap.

"HAH?!"

Feren kaget setengah mati.

"Pokoknya besok temuin gua di kantor Tradino Company. Janji?"

"Iyaa Di..."

"Bagus. See you tomorrow babe"

"Oke. See you t.... BABE?!"

Kali ini, Dio membuat Feren benar-benar gila.
-

----------------------
Ciee Feren sama Dio ketemuan lagi nih!

Kali ini, Mereka udah dewasa nggak kayak dulu-dulu lagi.

Penasaran?

Baca terus MHN ya! Vote dan comment please help banget buat membangkitkan semangat

Luvv💕💕

My Handsome NerdWhere stories live. Discover now