Part 23

9.3K 513 0
                                    

5 Bulan Kemudian

Tak terasa bulan ini menjadi bulan-bulan yang menentukan angkatan Feren menuju jenjang yang lebih tinggi. Siapa sih yang nggak ngeri sama Ujian Nasional? Sepinter-pinternya orang juga pasti bakalan deg-deg an buat ngehadepin Ujian Nasional.

"Re, abis ini gua mau ngomong sesuatu yang amat sangat penting. Jangan nolak dan alesan lagi. Ngerti?" Ancam Dio saat Feren baru saja memasuki pagar sekolah.

"Iyaa Pak Dio... serem banget dah" Ledek Feren membuat Dio memajukan bibirnya.

"Lucu banget bibirnya kayak bebek abis makan cabe alias Double Dower hehe" Dio pun menatap sinis ke arah Feren.

"Sumpah ya Re! Gua nggak mau bercanda lagi deg-deg an banget ini" Dio tampak kesal melihat Feren yang begitu santai nya.

"Kalo udah belajar mah santai aja Di. Yaudah pokoknya nanti ketemuan di parkiran motor aja. Bye-Bye Dio!! Semoga sukses UN nya!" Feren melambai ke arah Dio dan pergi meninggalkan Dio sendirian.

"Yaampun Feren! Orang bisa masuk kelas bareng malah gua ditinggalin" Ujar Dio bete dan berlari kecil menuju kelasnya.

Sesampainya Di Kelas

Feren tanpa basa-basi langsung duduk di tempatnya dan membuka buku pelajarannya sebentar. Ia hanya membaca sekilas lalu menutupnya kembali. Tak lupa, Feren meraut pensil-pensil nya dengan perlahan-lahan.

"Hmm. Hai Ren" Sapa seseorang tiba-tiba membuat Feren spontan menoleh ke sumber suara. Ternyata orang itu adalah Fajar.

"Hai Jar. Kenapa?" Tanya Feren bingung. Semenjak putus, baru pertama kali Feren diajak ngomong oleh Fajar.

"Semangat ya UN nya. Semoga nilai nya memuaskan" Ujar Fajar lembut sembari tersenyum dengan tulus ke arah Feren. Feren pun jadi gelagapan sendiri.

"Ohhh iya hehe Makasih. Lu juga ya Jar" Ujar Feren sembari tersenyum. Fajar pun mengangguk lalu duduk di kursinya kembali.

Setelah menunggu selama 10 menit, guru pengawas yang Feren yakini dari sekolahan lain pun memasuki kelas. Feren pun mulai merasa deg-deg an.

"Semoga UN hari pertama ini lancar" Doa Feren. Lalu, Ia pun dengan hati-hati mengerjakan soal UN nya.

*******

Feren bergegas menuju parkiran motor. Ia sedikit terlambat karena sehabis menemani Bella ke kamar mandi. Feren bisa melihat Dio menunggu dengan resah di samping motornya.

"Maaf Di lama hehe" Ujar Feren yang masih ngos-ngosan karena berlari.

"Yaampun! Gua kira lu nggak bakalan nemuin gua Re. Yaudah yuk naik kita nggak mungkin ngomong disini" Ajak Dio.

"Ehh.. Nggak lama kan? Gua masih belom lancar ngapalin Geografi" Kata Feren gusar.

"Nggak kok" Feren pun mengangguk ragu dan menaiki motor Dio perlahan. Dio pun meninggalkan sekolah dengan segera.

Ternyata, Dio membawa Feren menuju warung bakso langganan mereka. Feren pun bingung karena ini belom waktunya makan siang.

"Ngapain kesini Di? Gua beloman laper sama sekali" Tanya Feren bingung.

"Udah masuk aja. Nikmatin waktu-waktu terakhir kita bareng makan bakso favorit kita" Ucap Dio enteng. Feren pun makin bingung.

Waktu-waktu terakhir? Maksudnya apa? Gumam Feren dalam hati. Namun ia memilih untuk diam dan menunggu Dio menjelaskan semuanya.

My Handsome NerdOnde histórias criam vida. Descubra agora