Part 24

10K 514 0
                                    

Keesokan harinya, Dio bertekad untuk bangun pagi dan berangkat sekolah dengan tergesa-gesa. Membuat Henry kebingungan.

"Ngapain sih lu? Kayak dikejar polisi aja" Ujar Henry.

"Ada urusan penting kak. Menyangkut masa depan"

"Yailah masa depan lu udah didepan mata gitu juga! Jerman pula. Masalah apa sih? Feren?"

"Yapsss"

"Beneran? Gua yakin pasti Feren marah sama lu kan? Hahaha ngeyel sih dibilangin sama kakak ganteng"

"Idihh amit-amit! Yaudah gua berangkat dulu salamin Mama, Papa sama kak Devi ya!"

"Siap boss"

Dio pun mengacungkan jempol nya dan berlari menuju garasi lalu tanpa waktu lama ia menyalakan motornya dan meninggalkan pekarangan rumahnya.

Beda hal nya dengan Feren, Ia masih berleha-leha makan dengan santai nya di meja makan. Seluruh keluarga Feren pun bingung sendiri.

"Dek, 30 menit lagi masuk loh! UN ini dekk yaampun" Ucap Ferald gemas.

"Jangan ganggu" Jawab Feren datar dan masih fokus dengan sereal di depannya.

Mama dan Papa pun mengisyaratkan sesuatu ke Ferald dengan mulut alias tanpa suara.

'Kalian berantem?' Tanya Mama tanpa bersuara. Langsung saja disahut Ferald dengan gelengan kepala.

'Terus kenapa?' Tanya Papa tanpa suara juga. Dan disambut gelengan kepala lagi oleh Ferald.

"Feren udah selese! Ayoo kak berangkat. Ma, Pa, Feren berangkat yaa! dadah!" Ujar Feren semangat sembari menarik Ferald dengan kencang sehingga Ferald hampir terjungkal.

"Yaampun dek kamu bipolar apa ya? Abis galak gitu sekarang semangat! Nanti nangis-nangis abis itu nanti ketawa-ketawa hii serem banget" Ledek Ferald.

"Apaan sih! Kepribadian aku cuma satu kak! Punya satu aja susah gimana punya banyak! Udahh ahh capcus!!"

"Aduhh kuping kuu"

"Lebay kali si Ferald Jeremy Darma"

"Bawel sekali Feren Jevian Darma"

Feren pun hanya terkekeh lalu terdiam menatap jalanan yang makin lama makin buram karena kecepatan motor Ferald makin kencang. Feren sebenernya berusaha menutupi perasaan gundah, kecewa dan sedih karena Dio yang akan meninggalkan Feren selama 5 tahun. Tapi apa daya Feren? Itu juga demi kebaikan masa depan Dio.

"Dek udah nyampe" Ucap Ferald mengagetkan Feren.

"Bengong mulu nih! Cepetan turun! Ulang-ulang lagi pelajarannya jangan sampe mengecewakan keluarga Darma!" Ferald mengusap pelan rambut Feren.

"Iyaa kak! Doain yaa!" Feren pun segera masuk ke sekolahnya dan masuk ke kelas. Sesampainya di kelas, ia dikagetkan oleh Dio yang sedang santai duduk di bangku Feren.

"Yaampun Re! Ini 5 menit lagi masuk dan lu baru dateng?ckck" Ujar Dio santai. Namun Feren mengacuhkannya dan menaruh tas nya di meja.

"Awas gua mau duduk" Ucap Feren datar.

"Yang sopan dongg ngomongnya. Cewek kok dingin banget"

"Awas nggak?!"

"Nggak. Mau. Mager"

"Yaudah"

Feren pun duduk di sebelah bangku nya yang masih kosong. Lalu dengan santai nya ia membuka buku pelajaran tanpa menghiraukan tatapan Dio yang tak lepas dari Feren.

My Handsome NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang