[6] Mendadak Sakit

10.1K 929 96
                                    

READER POV

Kulihat waktu sudah menunjukkan pukul 3 pagi. Aku bergegas bersiap untuk kembali ke apartemen Levi.

Saat aku sudah melangkahkan kakiku di pintu keluar bar, terdengar suara manajerku dari arah samping memanggilku.

"(y/n)~ Hei my sweetheart~ mengapa kau terburu-buru sekali? Sepertinya akan turun hujan, apa kau membawa payung?" ujarnya sambil memencet sesuatu di layar handphonenya lalu menolehkan pandangannya kearahku.

Aku menggelengkan kepalaku, beberapa saat kemudian aku merasakan angin dingin menerpa tubuhku yang hanya memakai cardigan berwarna hitam dan kaos bar didalamnya.

'Bagus, sepertinya benar akan turun hujan' ucapku dalam hati.

Aku tersenyum kearah manajerku. "Tidak masalah Hanji-san, apartemen Levi kan dekat. Aku hanya perlu berlari kalau nanti tiba-tiba turun hujan"

Kulihat mata hanji membesar mendengar kata-kataku barusan. Dia kemudian memasukkan handphonennya ke saku celananya dan kemudian memegang kedua pundakku secara bersamaan.

"Sejak kapan kau tinggal dengan grumpy shorty (y/n)?" tanyanya.

"E-eh? Uh...baru sehari yang lalu Hanji-san" jawabku.

Tiba-tiba Hanji menepuk kedua tangannya secara bersamaan dan tersenyum sumringah.

"Jadi........?" ucapnya ke arahku sambil menaikkan alisnya.

Aku memandangnya dengan tatapan penuh tanya. "Jadi?"

"Jadi, apa kau sudah merencanakan membuat baby grumpy shorty?"

Fix, wajahku pasti terlihat seperti udang rebus sekarang. Aku menutupi pipiku yang memerah dengan tas kecilku.

"Ha-hanji-san! Kami belum berfikir sampai sejauh itu! Aku kan masih kuliah!" ucapku setengah berbisik.

"He? Hahahaha.....aku hanya bercanda sayang...hahaha kau lucu sekali saat tersipu (y/n)! Mungkin itu yang membuat si pemarah yang satu itu jatuh hati padamu ya?! hahaha"

"Hanji-san! Aku pulang sekarang ya!" ucapku cepat sambil menepuk pundaknya.

"Hmm...oke.. hati-hati dijalan ya sayang" ucapnya sambil menepuk kembali pundakku dan berlalu masuk ke dalam bar.

Tapi sayangnya saat aku baru melangkah keluar tak jauh dari bar, hujan tiba-tiba turun dengan sangat deras. Aku segera berlari secepat mungkin agar cepat tiba di apartemen Levi.

"Yosh, tinggal beberapa blok lagi" ucapku sambil menutupi kepalaku dengan tas kecil merahku, walaupun tidak berpengaruh apa-apa sih, karena air hujan tetap saja membasahi kepalaku.

Damn it!

15 menit kemudian aku tiba di pintu depan apartemen Levi dengan kondisi seperti kucing abis kecebur got alias basah kuyup.

Aku menghela napas.

Kulihat lampu semua ruangan sudah dimatikan, pertanda si empunya sudah terlelap dalam mimpinya. Perlahan aku membuka pintu dan berlari ke arah kamar mandi untuk membersihkan tubuhku.

Ugh..aku hanya ingin cepat-cepat berada dibalik selimut Levi yang hangat itu..

--timeSkip-

LEVI POV

Suara alarm jam membangunkanku dari tidurku yang nyenyak.

Aku baru bisa tertidur jam 2 pagi semalam. Kulihat (y/n) sedang tidur membelakangiku.

Pasti dia pulang pagi, karena sampai pukul 2 tadi dia belum pulang. Dengan sangat pelan aku membuka selimut yang menutupi tubuhku, aku benar-benar tidak ingin membangunkan kekasihku itu yang sekarang pasti sangat lelah.

Levi x Reader | You're My Only Shorty (Modern AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang