[46] Bulan Madu

14.4K 507 176
                                    

3rd Person POV

Dengan cardigan merah menutupi tanktop putihnya dan rok rempel putih sepaha menghiasi bagian bawah tubuhnya lengkap dengan sepatu kets yang berwarna senada dengan roknya, (y/n) perlahan meletakkan sebuket bunga mawar merah diatas nisan bertuliskan Kuchel Ackerman yang sekarang berada di hadapannya.

"Ibu, aku membawa (y/n).. hari ini ia resmi menjadi istriku, Ibu.." ucap Levi yang sedang bersimpuh di samping makam ibunya itu.

(y/n) menggenggam erat pundak Levi-membuat Levi menoleh kearahnya dan memberikan senyum sembari menyentuh tangan (y/n) yang sedang memegang pundaknya.

"Maaf aku baru mengunjungimu lagi Ibu, kuharap kau tidak marah atau kesal pada anak laki-lakimu satu-satunya ini ya......" sambung Levi sesaat setelah pandangannya kembali tertuju kearah makam ibunya.

Jemarinya mengusap nisan keramik berwarna hitam itu dan kemudian menciumnya.

"Baik-baik disana, Ibu..."

~~~~~

Reader POV

Sudah hampir 2 jam lamanya aku dan Levi meninggalkan Tokyo untuk menuju tempat dimana kami akan menghabiskan honeymoon kami. Kulihat sekilas jam digitalku yang melingkar di lengan kiriku sudah menunjukkan pukul 17.00

Aku menoleh kearah jendela pesawat yang kebetulan terletak di sebelah kananku dan kemudian memejamkan mataku sesaat setelah melihat hanya ada pemandangan awan diluar sana.

"Uhm, Levi? Sebenarnya pesawat ini akan pergi kemana?" ucapku sambi memangku daguku dengan tanganku di pegangan kursi disebelah kiriku.

Levi yang masih terfokus dengan beberapa booklet di tangannya menjawab tanpa menoleh. Sore itu ia menggunakan kaos lengan panjang berwarna abu-abu dan celana panjang jeans hitam dan sepatu converse butut kesayangannya.

"Okinawa, Erwin memesankan 1 kamar di salah satu hotel terbaik yang ada disana untuk kita" jawabnya-membuatku ternganga.

"Levi, pulau itu ada di sebelah selatan Jepang! Apa ini tidak terlalu berlebihan?" ucapku dengan suara yang tidak bisa dibilang santai, tapi untungnya di pesawat ini hanya ada aku, Levi dan beberapa kru pesawat-ya, ini pesawat pribadi milik Erwin.

Tanpa sempat aku bereaksi, Levi menoleh kearahku dan menatap dalam ke arah mataku dengan 2 mata abu-abunya yang selalu membuatku terhipnotis saat memandangnya itu.

"Apa kau baru saja mengatakan kalau kau sudah tidak sabaran ingin-"

Oke, aku tau akan kemana omongan ini, sebelum Levi meneruskannya dan membuat semua kru di dalam pesawat ini mendengarnya dan mimisan mendadak karena perkataan vulgar Levi beberapa saat lagi, aku menutup mulutnya dengan kedua telapak tanganku.

Dan hasilnya sudah bisa ditebak, terdengar ocehan-ocehan tak jelas keluar dari mulut Levi membuatku tertawa mendengarnya.

~~

3rd Person POV

Beberapa jam kemudian, (y/n) dan Levi sampai di satu hotel yang terletak tepat di pinggiran pantai Okinawa yang terkenal sangat indah itu.

Mata (y/n) tak henti menyapu setiap sudut pemandangan indah yang sangat memanjakan matanya itu. Kedua tangannya menggengam erat tali tas selempang berwarna coklat yang sedang ia bawa.

"(y/n), ayo kita check in dulu" ucap Levi, sembari merangkul pundak (y/n) dengan lengan kirinya. Sedang tangan kanannya mengangkat koper berisi pakaian milik mereka berdua.

(y/n) menganggukkan kepalanya dan kemudian berjalan beriringan dengan Levi menuju lobby hotel.

~~

Levi x Reader | You're My Only Shorty (Modern AU)Where stories live. Discover now