[42] Kerisauan Levi

5.4K 485 124
                                    

READER POV

"Dimana ini?" ujarku pelan sesaat aku membuka mataku yang setelah kusadari saat itu hanya disuguhi hamparan rumput yang luas.

Pandangan mataku kemudian tertuju ke pakaian yang aku kenakan saat itu.

Dress sederhana putih selutut? Aku tidak pernah mengingat pernah memiliki pakaian ini..

"Kau sedang berada diantara dua dunia nak (y/n)"

Aku segera mengubah posisiku menjadi duduk setelah aku mendengar suara seorang wanita dari arah belakangku, kemudian aku menoleh kearah sumber suara.

"Siapa kau?" ucapku sambil mengepalkan kedua tanganku di depan dadaku.

Cahaya putih, hanya itu yang terlihat saat aku menoleh ke arah datangnya suara itu. Tapi tak berapa lama mulai muncul sesosok wanita dengan surai hitam panjang dan berpakaian sama sepertiku. Wanita itu terlihat masih muda, mungkin umurnya masih sekitar 30an dan entah mengapa saat aku melihat matanya, hanya ada 1 orang yang kuingat memiliki mata sepertinya.. yaitu Levi.

"Ah benar juga, kau pasti tidak mengenalku ya? Tampaknya Levi memang sudah lama mengubur kenangan tentang diriku." Ucap wanita itu sambil tersenyum, ia kemudian mengambil tempat duduk di sebelahku.

"Kau mengenal Levi?" ujarku penuh tanya.

Ia kemudian menganggukkan kepalanya dan mengusap kepalaku lembut.

"Tentu saja.. dia itu satu-satunya anak lelaki manisku nak (y/n)"

Pupil mataku seketika membesar saat aku mendengar ucapan yang baru saja terlontar dari bibir tipisnya.

"Eh? Apa itu artinya.. kau itu—"

"Ya, aku ibu dari Levi. Namaku Kuchel Ackerman.. tapi, panggil saja aku ibu.. seperti Levi memanggil ibumu" ucapnya memotong perkataanku.

Tubuhku terpatung saat aku mengetahui semuanya.. pantas saja, mata itu.. aku sangat yakin hanya Levi yang memiliki mata indah seperti itu dan jangan lupakan bibir tipisnya, aku juga sangat yakin hanya Levi yang memiliki bibir tipis nan menggoda itu.

"Hmm.. Ibu? bisa kau beritahu aku lebih spesifik kita sekarang berada dimana?" ucapku sesaat setelah aku selesai mengagumi sosoknya yang terlihat sangat menawan itu.

Setelah mendengar pertanyaan yang keluar dariku, ia perlahan berdiri dan mengulurkan tangannya untuk membantuku berdiri.

Belum sempat aku berkata-kata, aku merasakan latar yang tadi hanya berupa hamparan rumput tiba-tiba berubah menjadi sebuah kamar rumah sakit.. dan betapa terkejutnya aku saat aku melihat tubuhku yang menyedihkan berada diatas tempat tidur rumah sakit dengan kepala Levi yang tertidur disampingnya dan tangannya menggenggam erat tanganku.

Tunggu, tapi tubuhku kan ada disini? Ada disebelah Ibu Levi! Jadi tubuh siapa itu?

"Sebelum kau bertanya padaku, aku akan menjelaskannya. Tubuh yang ada diatas tempat tidur itu adalah tubuhmu, atau lebih tepatnya jasadmu dan yang sedang berdiri disebelahku ini adalah arwah atau jiwamu sayang" ucap Ibu Levi sambil perlahan menyentuh punggungku dan menuntunku untuk berjalan kearah jasadku berada.

Tatapanku melembut saat melihat lebih jelas sosok Levi yang sedang tertidur dengan sangat damainya itu. Tanpa kusadari tangan kananku mencoba untuk menggapai wajahnya, tetapi... entah mengapa aku tidak bisa menyentuhnya.

"Ibu, apa ini artinya aku sudah mati?" ucapku sambil menatap dua manik abu-abunya yang terlihat sayu tapi menenangkan itu.

Ia menghela nafas dan kemudian memegang erat kedua pundakku.

Levi x Reader | You're My Only Shorty (Modern AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang