"Bentar!" ujar Levi tiba-tiba sambil menoleh kearah Eren lekat-lekat.
Jean dkk yang berada dibelakang Eren mendadak menghentikan teriakkan 'ganbatte' mereka dan bersiap untuk kejadian terburuk.
"Ada apa lagi Levi-san?" ujar Eren 'sok' santai-padahal di dalam hatinya dia udah sweatdrop gak karuan.
"Lo bilang tadi yang menang boleh naik ban sama (y/n), terus yang kalah ngapain?"
(y/n) yang mendengar pertanyaan Levi hanya bisa menghela nafas panjang. Yah setidaknya dia menghentikan suitnya tadi bukan untuk menghajar Eren pikirnya dalam hati.
Eren yang mendengar pertanyaan tantangan dari Levi itu segera memutar otaknya. Tak berapa lama ia kembali menoleh kearah teman-temannya-dengan tatapan nistanya membuat Jean dkk seketika memiliki prasangka buruk terhadap Eren.
"Hmm.... karena tadinya harusnya aku turun bareng Connie, berarti yang kalah harus rela turun sama Connie!" ujar Eren sambil menjentikkan jarinya-membuat Connie mendadak jawdrop ditempat.
"E-Eren! Gile aja lo, kenapa jadi bawa-bawa gue sih? Kenapa gak Jean aja? Atau Reiner gitu? Gue masih mau idup woi!" teriak Connie.
Jean yang mendengar namanya dijadikan contoh untuk bahan taruhan pun angkat bicara.
"Sekate-kate lo, ogah ah. Lo daritadi kan emang sama Eren, gue mah udah daritadi setiap naik wahana disini bareng sama Reiner keleus. Iya gak Ner?" ucap Jean sambil menyenggol lengan Reiner.
Reiner menganggukkan kepalanya sambil merangkul pundak Jean. "Yoi broooo! Udah lah Connie terima aja nasib lo"
"Palelu bau menyan! Kalo Eren menang gimana? Gue harus turun bareng.........."
Di tengah ke-sweatdrop-annya, lelaki berkepala plontos itupun melirik kearah Levi.
"Diem lo botak! Siapa juga yang mau turun bareng lo!"
JLEB
Mendengar teriakkan mak jleb dari seorang Levi, guna menyelamatkan nyawa temannya yang tiba-tiba diambang kematian itu. Jean dengan cepat menutup mulut Connie.
"Ehm....mas bedua kalo mau suit bisa cepet dikit gak? Udah banyak yang antri soalnya mau naik perosotan ini juga" ucap mas-mas penjaga papan seluncuran yang sedari tadi udah kayak kambing conge karena tidak dianggap keberadaannya oleh mereka.
Eren dan Levi kemudian kembali mulai berancang-ancang untuk melakukan suit mautnya.
Sedangkan (y/n)? Ia hanya bisa menutup matanya-mencoba pasrah atas apa yang akan terjadi setelah ini.
"Batu, gunting, kertas!" Ucap Eren dan Levi bersamaan.
.
.
.
.
.
.
Levi : *gunting*
Eren : *batu*
"What the......." ucap Levi terputus, ia kemudian menoleh kearah Eren yang sudah berlari kegirangan kearah teman-temannya dan memeluk teman-temannya itu satu persatu.
Tak berapa lama (y/n) membuka matanya hanya untuk melihat Eren yang sedang kegirangan, tanpa diberitahu pun sepertinya (y/n) sudah mengetahui siapa yang sudah memenangkan suit maut tersebut.
(y/n) menghela nafas panjang dan menoleh kearah Levi yang masih terlihat berdiri dihadapannya sambil menyilangkan kedua tangannya di dada.
"Udah aku bilang kan tadi.......harusnya diemin aja......"ucap (y/n).
YOU ARE READING
Levi x Reader | You're My Only Shorty (Modern AU)
Fanfiction"(F/N) (L/N) mulai hari ini kau pindah ke apartemenku!" Seorang gadis yang berdiri di hadapannya dengan muka bantalnya seketika jawdrop dan sedikit bergetar menjawab, "Ta-tapi Ke-kenapa!!!" Gimana gak jawdrop coba? Kekasihnya, Levi Ackerman. Ya, Lev...
