[18] Perhatian Levi

7.6K 611 126
                                    

3rd Person POV

Pukul 23.00

"Levi? Aku pulang....!" ucap (y/n) tak lama setelah ia menutup pintu depan Apartemen Levi.

(y/n) lalu melepas sepatunya dan meletakannya di rak sepatu depan. Tak berapa lama ia berjalan menuju ruang tv yang terlihat masih menyala lampunya, menandakan bahwa sang empunya belum tertidur.

Saat (y/n) memasuki ruang tv, ia melihat banyak kertas tersusun diatas meja ruang itu. Tapi ia tidak melihat sama sekali keberadaan kekasih tampannya yang berambut undercut itu di sofa. (y/n) menaikkan 1 alisnya dan duduk di sofa sambil melepas tas ranselnya.

"Selamat datang, brat" jawab Levi tiba-tiba, membuat (y/n) terkejut setengah mati, karena Levi muncul tiba-tiba dari pintu yang menghubungkan dari ruang dapur ke ruang tv.

(y/n) meletakkan tangan kanannya di dadanya.

"Levi! Kau mengagetkanku!" ujar (y/n) setengah berteriak.

Terlihat Levi menyenderkan badannya di tembok sambil satu tangannya ia letakkan dipinggang sedangkan tangannya yang lain memegang erat 1 cangkir yang terlihat masih mengepul isinya.

"Tch. Justru kau yang mengagetkanku. Kenapa kau....pulang dengan memakai seragam bar shitty glasses, (y/n)?" tanya Levi penasaran.

Kau menepuk pelan jidatmu.

"Oh iya..aku lupa mengatakannya padamu! Mulai hari senin kemarin, aku memajukan shiftku mulai dari jam 7 malam sampai jam setengah 11 malam" ucap (y/n) sambil memijat pelan lehernya, mencoba menghilangkan pegal di lehernya.

Levi perlahan berjalan kearah sofa, ia meletakkan cangkirnya di meja lalu ia duduk di samping (y/n) dan merangkul pinggang (y/n) dengan 1 tangannya sambil kemudian mencium keningnya.

"Kau pasti lelah, mau disiapkan air hangat untuk mandi?" ucap Levi dengan penuh perhatian sambil memandang wajah (y/n). (y/n) tersenyum dan melingkarkan kedua tangannya di pinggang Levi.

"Aww....kekasihku ini baik sekali sih.. tidak usah, biar aku yang menyiapkannya sendiri setelah ini. Untuk sekarang biar aku merasakan kehangatanmu dulu Levi.. itu sudah cukup kok" ujar (y/n) sambil memejamkan matanya dan menyenderkan kepalanya di bahu kekasih tercintanya itu.

Terlihat lengkungan senyum di bibir Levi tanpa (y/n) sadari, Levi kemudian mencium bagian atas kepala (y/n).

"Tch. Annoying brat" bisiknya pelan.

--timeSkip—

"Levi gak mau tidur?" teriak (y/n) dari depan pintu kamar. Ia baru saja selesai mandi dan sekarang sudah siap dengan piyamanya yang berupa kaos lengan panjang berwarna abu-abu dan celana training putih.

Terlihat Levi masih sibuk dengan tumpukan kertas diatas meja ruang tvnya, yah walaupun tumpukan kertasnya sudah jauh lebih berkurang daripada awal saat (y/n) baru pulang tadi sih.

"Aku masih harus menyelesaikan beberapa laporan lagi (y/n), kau tidur duluan saja" ujar Levi tanpa memalingkan wajahnya dari kertas yang sedang ia pegang.

(y/n) perlahan berjalan mendekati Levi dan memeluknya dari sebelah kiri, lalu mencium cepat pipinya.

"Oke, segera tidur setelah semua selesai ya Levi" bisik (y/n), diakhiri dengan anggukkan kepala Levi.

--timeSkip—

2nd Person POV

Kau merangkul erat lengan Levi sesaat setelah sampai di depan salah satu wahana kesukaan Levi di Disneyland Tokyo.

Setelah tiba giliran kau dan Levi untuk naik, kau seperti menyesalkan keputusanmu itu untuk menyetujui ajakan Levi menaiki wahana yang sangat kau takuti itu.

Levi x Reader | You're My Only Shorty (Modern AU)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora