[16] Kegelisahan Levi (Bag.2)

7.2K 659 109
                                    

LEVI POV

Aku melihat (y/n) dan Armin sedang......

"LEVI?!!" teriak (y/n)

(y/n) berdiri diatas punggung Armin, sedang Armin merunduk bertumpu dengan kedua lutut dan kedua tangannya.

"(y/n)! Jangan terlalu banyak gerak! Tanganku sudah-" ujar bocah bernama Armin itu kearah (y/n).

Kulihat tangan Armin mendadak ambruk, membuat (y/n) yang sedang berdiri diatasnya sambil memegang 2 bola futsal kehilangan keseimbangan.

Dammit! Kalau begitu posisinya, nanti (y/n) bisa...

Aku segera berlari kearah (y/n) dan menangkap tubuhnya yang nyaris saja terjatuh dengan posisi kepala dan punggung duluan.

Syukurlah..telat satu detik saja, mungkin (y/n) akan gegar otak!

Aku mendekap erat tubuh kekasihku itu dengan gaya pengantin, 2 bola yang sedang dipegangnya jatuh entah kemana..aku tidak peduli, yang penting bagiku sekarang adalah (y/n) baik-baik saja.

Pandanganku beralih ke wajah (y/n), tetapi kulihat wajahnya tidak menyiratkan kelegaan seperti wajahku sekarang.

Tiba-tiba dia berteriak,

"Armin?!!!! Levi! Kepala Armin tertimpa bola futsal yang kupegang tadi!!!!"

Aku langsung menoleh kearah bocah lelaki berambut kuning yang tengkurap tak sadarkan diri di hadapanku.

Ternyata 2 bola tadi jatuh mengenai kepala bocah ini..

Tch. Brat.

"(y/n)... Banyak yang harus kau jelaskan padaku setelah ini..oke?" ucapku sembari menatap kedua matanya. (y/n) menganggukkan kepalanya dan memegang erat leherku dengan kedua tangannya.

"Levi, kita harus bawa Armin ke ruang kesehatan sekarang......." ujarnya dengan wajah penuh kekhawatiran.

3rd Person POV

--Flashback-

Setelah Levi menutup secara tiba-tiba teleponnya, (y/n) hanya memakluminya.

'Mungkin Erwin-san memanggil Levi untuk segera ke ruangan meeting?' pikirnya dalam hati.

Tak berapa lama ia memasukkan handphonenya ke tas kuliahnya dan segera berjalan ke arah Armin yang berdiri di samping tempat duduk pemain.

"Latihannya belum mulai kan?" tanya Armin sambil tangannya tak lepas memegangi tali pegangan tas ranselnya.

"Yup! Kau datang terlalu cepat Armin! Hehe.." jawab (y/n) diakhiri dengan tawa khasnya yang membuat Armin ikut tertawa sambil menggaruk belakang lehernya.

Melihat keakraban (y/n) dan Armin, Annie yang baru saja kembali dari ruang ganti hanya bertukar pandang dengan Sasha yang sedang ngemil di kursi pemain.

"(y/n)! Kayaknya kita butuh 2 bola lagi deh, hari ini kita latihan passing. Jadi 1 pasangan 1 bola." Ujar Annie berteriak ke arah (y/n).

(y/n) menaikkan 2 jempolnya dan menunjukkannya ke arah Annie.

"Sip..gue ambil dulu ya di gudang!" ucap (y/n), sesaat kemudian ia menoleh ke arah Armin dan menepuk pundaknya.

"Aku ambil bola dulu ya di gudang!"

"Mau aku bantu?"

"Boleh!"

--timeSkip-

Levi x Reader | You're My Only Shorty (Modern AU)Where stories live. Discover now