[21] Onsen (Bag.3)

7.9K 584 104
                                    

3rd Person POV

"Ayolah (y/n).....tidak usah malu!!! Cepat keluar dari kamar itu sayang~~ aku ingin melihatnya~~" ucap Hanji yang sedang berdiri dibalik pintu tatami geser yang mengarah ke kamar Ryokan.

Tak berapa lama, pintu tatami bergeser dan terlihat tubuh (y/n) yang sudah terbalut Yukata merah pemberian Hanji. Wajah (y/n) juga sama merahnya dengan warna Yukata yang ia pakai saat itu.

"H-Hanji-san...apa kau yakin Yukata ini cocok untukku?"

Mata Hanji berbinar sesaat setelah memandangi (y/n) dari ujung kepala sampai ujung kaki. Dia lalu menelungkupkan 2 tangannya di dadanya.

"Uhhh....tidak salah aku membelikan Yukata ini untukmu! Yukata itu terlihat sangat cocok ditubuhmu! Haaaa....aku tidak sabar melihat reaksi shorty saat melihatmu nanti~~"

"E-eh? Apa maksudmu aku harus memakai Yukata ini saat kita akan berjalan-jalan nanti malam? H-Hanji-san? Kau bercanda kan?" ucap (y/n) seakan tak percaya dengan apa yang barusan ia dengar.

Hanji menepuk pundak (y/n) dengan kedua tangannya.

"Aku serius (y/n)!! Semuanya juga bakal pake kok!! Itulah mengapa aku menyuruh shorty untuk pergi ke tempat Erwin dan Mike, aku sudah menyediakan Yukata juga untuk mereka bertiga! Ahhh~ pasti kita akan terlihat seperti 1 keluarga bahagia saat berjalan-jalan bersama nanti malam~" ujar Hanji sambil menatap langit-langit Ryokan dan kembali menelungkupkan kedua tangannya di dadanya.

(y/n) hanya bisa tersenyum pasrah mendengar perkataan Hanji yang terdengar seperti mimpi terindah bagi Hanji itu.

"Hmm....Hanji-san...ilermu netes tuh.." ucap (y/n) polos sambil menunjuk kearah ujung bibir Hanji yang sudah terlihat air liur menggantung, membuat Hanji seketika tersadar dari daydreaming-nya.

--timeSkip—

LEVI POV

Saat waktu tepat menunjukkan pukul 7 malam, Erwin dan Mike menarikku keluar dari Ryokan setelah memaksaku memakai Yukata berwarna hitam yang telah disediakan Shitty Glasses sebelumnya. (A/N : Lihat gambar diatas untuk lebih jelasnya ^^)

Tch. Sungguh merepotkan.

Kenapa gak pake kaos sama celana jeans aja sih? Ini semua ulah shitty glasses.. seenaknya aja merencanakan sesuatu tanpa memberitahuku.

Aku berjalan dengan wajah kesalku mengikuti langkah Erwin dan Mike yang berjalan di hadapanku. Sesaat setelah sampai di depan Ryokanku dan (y/n), kulihat shitty glasses keluar dari pintu tanpa (y/n) dibelakangnya.

"Oi, dimana (y/n)? Dia masih hidup kan?" tanyaku sambil mendengus kesal.

"Silly, tentu saja shorty! Dia sudah keluar sekitar 5 menit yang lalu! Hmm...sepertinya dia kearah situ tadi!"

Aku mengernyitkan alisku. Dia menunjuk kearah sebuah taman yang terletak di ujung pintu masuk menuju deretan Ryokan.

Apa-apaan dia, membiarkan kekasihku itu berjalan sendirian malam-malam begini? Ke taman lagi?

"Sebaiknya kau menyusulnya sekarang shorty~~ disitu semakin malam semakin banyak lelaki single yang mencari pasangan loh~~ apalagi saat weekend begini~~"

Sebelum aku mendengar perkataan tak bermutu yang akan keluar dari mulut Hanji, aku segera berjalan menuju taman yang ditunjuk Hanji. Erwin dan Mike? Mereka malah asik mengobrol dengan 2 petugas wanita beryukata pink yang kebetulan lewat saat aku sedang berbicara dengan Hanji tadi.

Saat aku berada di pintu masuk taman, aku melihat beberapa pasangan muda-mudi sedang memadu kasih di kursi-kursi taman yang sepertinya memang disediakan oleh pihak Ryokan disini.

Levi x Reader | You're My Only Shorty (Modern AU)Where stories live. Discover now